PELAYANAN TRANSAKSIONAL
Views: 0
Bahan: Mikha 3:5,
Beginilah firman Tuhan terhadap para nabi, yang menyesatkan bangsaku, yang apabila mereka mendapat sesuatu untuk dikunyah, maka mereka menyerukan damai, tetapi terhadap orang yang tidak memberi sesuatu ke dalam mulut mereka, maka mereka menyatakan perang.
Syalom saudara-saudari yang dikasihi Kristus, dalam dunia usaha, para pengusaha tentu saja menjalankan usaha untuk mendapatkan keuntungan sebaik-baiknya, itulah usaha provit, tetapi ada juga usaha yang melakukan usahanya dengan tidak mengharapkan keuntungan, itulah usaha non-provit.
Ayat renungan kita suatu kritik terhadap pelayanan masyarakat yang harus diberikan oleh para nabi, suruhan Tuhan untuk menguatkan, menghibur atau menegor umat Tuhan, agar kehidupan umat sesuai dengan firman Tuhan. Sebagai suruhan Tuhan, tentu Tuhan telah terlebih dulu membekali suruhan-Nya, baik jasmani maupun rohani, sehingga pelayanan mereka menjadi usaha non-provit. Tetapi nabi Mikha menegor sesama nabi yang melayani umat atas nama dan kuasa Tuhan yang secara terang-terangan mendasarkan pelayanannya atas bayaran dari orang yang dia layani. Kalau kedatangan umat disertai dengan uang, maka si nabi memberi nasihat dalam suasana damai, tetapi bila tidak ada pemberitan apa-apa maka nasihat sang nabi dalam suasana perang. Inilah yang disebut Pelayanan Transaksional. Dalam pengajaran Tuhan Yesus, dengan jelas menggambarkan dengan gembala yang baik dan gembala upahan. Pada gembala yang baik, ada suatu relasi yang baik yaitu, gembala mengenal domba-dombanya secara luas dan mendalam, sehingga gembala yang baik ini rela mengorbankan nyawanya untuk menyelamatkan dombanya. Sebaliknya domba-dombanya mengenal getaran atau nada suara gembalanya, maka terjadilah suatu relasi yang akrab dan saling mengasihi. Sedangkan gembala upahan, orientasi pelayanannya hanyalah upah, atau kepentingan diri sendiri, pelayanannya mengharapkan pamrih, baik material atau imaterial (pencitraan, popularitas). Nabi Mikha, mengkritik pelayanan nabi di tengah umat Israel yang disebutnya sebagai penyesatan (nabi palsu), pelayannya yang transaksional yang terus mengharap upah harta saja.
Dalam bahan renungan kita, pelayanan transaksional ini juga terjadi dalam bidang hukum yang menegakkan keadilan dalam kehidupan umat (ay 11). Sejak kepemimpinan Musa sampai pada raja-raja Israel, keadilan menjadi dasar kehidupan umat, tetapi jaman nabi Mikha ini ternyata keadilan tidak ditegakkan, karena keadilan didasarkan secara transaksional, dan tidak adil.
Kehidupan pelayanan gereja yang Pendeta bertindak sebagai pelayan dan pemimpin umat gerejanya. Kita sangat mengharapkan Pendeta sebagai gembala yang memiliki relasi yang akrab dan kasih sebagai orientasi pelayanannya, orientasi pengabdian, demikian juga umat mendengar suara pendetanya, karena bernada kasih sesuai firman Tuhan. Pendeta yang transaksional, orientasi pelayanannya adalah uang. Semoga Pendeta jauh dari pelayanan transaksional yang memikirkan kepentingan diri, semoga pelayanannya jauh dari mengharapkan pamrih baik material maupun imaterial untuk pribadinya, karena teladannya ialah Yesus Gembala yang baik.
Kita aplikasikan renungan ini dengan pokok berikut:
- Apakah Pendeta jemaat Anda telah mencerminkan gembala yang baik?
- Pada umumnya Pendeta jemaat menerima “gaji,” sudah mencukupikah gaji Pendeta jemaat Anda?
- Menurut Anda apakah relasi Pendeta Anda dengan umatnya cukup akrab?
Mari berdoa:
Allah Bapa dalam Tuhan Yesus gembala yang baik, Dialah teladan pelayanan kami untuk saling melayani. Dialah dasar dan teladan gembala jemaat Tuhan yaitu dalam diri pendeta jemaat. Jauhlah kiranya gembala jemaat gereja Tuhan dari sifat transaksional, dan berikan sikap pelayanan pengabdian yang berani berkorban. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin. [AS130524]