”KAN CUMA SEBENTAR…!”
Views: 0
Bacaan: Mazmur 51:5-6 (TB 2)
“Sebab aku sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap jahat. Maka Engkau benar dalam keputusan-Mu, bersih dalam penghakiman-Mu”.
Salam sehat penuh rahmat, Tuhan sertamu!
Seperti pernah saya sampaikan dalam renungan-renungan terdahulu, bahwa di rumah kontrakan kami ada sebatang pohon mangga. Tempat teduh di bawah pohon mangga itu, menjadi tempat paling ideal untuk parkir mobil. Hanya saja, setiap kali kami memarkirkan mobil, kami pasti selalu menutupinya dengan cover mobil. Memang agak merepotkan, namun mau tidak mau mesti dilakukan. Tujuannya adalah untuk melindungi body mobil agar terhindar dari tetesan getah yang mungkin jatuh dari pohon mangga tersebut.
Suatu sore ketika pulang dari perlawatan, kami pun memarkirkan mobil seperti biasanya. Hanya saja, kali itu kami tidak menutup mobil dengan cover. Karena sebentar lagi, kami mesti berangkat untuk pelayanan ibadah lingkungan. Saat itu kami berpikir sangat sederhana, “cuma sebentar saja, masa ada getah mangga yang menetes. Pasti aman, lah! Semalaman saja tidak ada getah yang menetes, kok.” Kami pun segera masuk ke dalam rumah untuk mandi dan bersiap. Dan benar saja, ketika kami hendak berangkat, kami melihat bahwa di bagian kaca depan, kap mesih dan beberapa bagian body mobil ada tetesan getah mangga. Tetapi, karena tidak ada waktu lagi untuk membersihkan, kami pun segera berangkat pelayanan. Dalam perjalanan, hati kami berkata, “tahu gitu kan ditutup seperti biasa, toh tidak perlu waktu lama juga untuk menutupnya, dan sebagainya….” Dan malam itu, kami bersyukur bahwa pelayanan ibadah lingkungan tidak terganggu karena persoalan getah mangga tersebut. Barulah di keesokan harinya, kami mesti meluangkan waktu untuk membersihkan tetesan getah mangga tadi dengan cairan “tar remover”. Ternyata butuh waktu lebih lama untuk membersihkan tetesan getah tadi dibandingkan dengan waktu untuk menutup mobil dengan cover.
Pengalaman terkait getah pohon mangga ini mengingatkan kami tentang kewaspadaan. Setiap saat kita mesti selalu sadar dan waspada agar tidak jatuh ke dalam kesalahan dan dosa. Sebab penyesalan selalu ada di belakang! Di dalam mazmur 51, kita membaca bahwa setelah ditegur oleh Nabi Natan, Raja Daud sangat menyesali kesalahannya. Mungkin saat melakukan, Daud hanya berpikir bahwa tindakannya itu hanyalah tindakan biasa seperti yang dilakukan juga oleh raja-raja yang lain. Akan tetapi, bagi Tuhan, apa yang dilakukan oleh Daud adalah dosa. Dalam penyesalan atas dosanya itulah, Daud memohon kepada Tuhan, “Sebab aku sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap jahat. Maka Engkau benar dalam keputusan-Mu, bersih dalam penghakiman-Mu”. Kesadaran akan kesalahan yang telah dilakukan itu, menjadi titik balik bagi Daud untuk berupaya agar tidak jatuh lagi ke dalam dosa. Daud berjuang untuk mengevaluasi dan berefleksi atas tindakan-tindakan yang sudah dilakukannya.
Kesediaan dan keberanian untuk mengevaluasi dan berefleksi atas tindakan yang dilakukan, akan menolong kita supaya selalu dapat menjaga serta memiliki kewaspadaan terhadap pikiran, kata dan tindakan. Dengan demikian, maka kita dapat terhindar dan tidak terjatuh ke dalam kesalahan atau dosa. Meski kelihatannya sepele dan kecil, ingatlah bahwa kesalahan yang kecil tetap merupakan kesalahan. Demikian juga tentunya dengan dosa, meski pun kecil, dosa tetap merupakan dosa. Dan dampaknya pun sangat besar bagi diri kita maupun bagi lingkup sekitar kita. Pengalaman tidak menutup mobil dengan cover, menjadi sebuah pelajaran yang sangat berharga bagi kami. Untuk itu, kami terus belajar untuk tidak menyepelekan sesuatu dengan berkata, “kan, cuma kecil; kan, cuma sebentar…..” dan berbagai kalimat lain sebagai alasan untuk tidak bijak dalam berpikir, berkata dan betindak. Selamat berjuang, Saudaraku, Tuhan Yesus memberkati.
Salam: Guruh dan keluarga.
Doa:
Ya Tuhan, kami sadar bahwa kuasa gelap senantiasa menggoda hati kami agar jatuh kembali ke dalam dosa. Oleh karena itu, kami rindu untuk terus waspada dan berjaga-jaga. Kiranya Roh Kudus menolong kami untuk dapat melakukannya. Terima kasih Tuhan Yesus, Amin.