Gereja Kristen Indonesia Kwitang
  • Home
  • Tentang GKI Kwitang
    • Contact
    • Pengumuman
  • Renungan & Ibadah
    • Renungan Harian
    • Perteduhan Jiwa
    • Ibadah Minggu
  • Liturgi Ibadah
  • Warta Gereja
June 24, 2024

KETIKA MENINGGALKAN TUHAN

admin Renungan Harian firman, harian, renungan, tuhan

Views: 0

https://youtu.be/EQFZwdmxdLg

Bahan: Yeremia 2:32,

Dapatkah seorang dara melupakan perhiasannya, atau seorang pengantin perempuan melupakan ikat pinggangnya? Tetapi umat-Ku melupakan Aku, sejak waktu yang tak terbilang lamanya. (Tb.1)

Saudara saudari yang dikasihi Kristus, tidak jarang kita lupa di mana kita meletakkan barang berharga milik kita. Ada saatnya seseorang lupa meletakkan arloji, kacamata, kunci, dst. Kalau lupa berarti tidak sengaja, sehingga saat diingat atau dibutuhkan langsung mencari sampai dapat. Berbeda dengan melupakan sesuatu, dengan sengaja hendak meninggalkannya dari ingatan, mungkin sesuatu itu tak berguna lagi, bahkan bisa menjadi beban, sehingga lebih baik meninggalkannya atau melupakannya.

Bahan renungan kita hendak menyatakan seharusnya, seperti seorang anak dara yang tidak akan lupa pada perhiasannya. Perhiasan bagi anak gadis merupakan kebangaan dan sudah menjadi bagian dari hidupnya yang tak mungkin dia lupakan. Seperti pengantin perempuan orang Yahudi, memakai selendang sebagai ikat pinggang menatang gaun pengantin yang dikenakannya, sehingga selendang ikat pinggang pengantin itu tidak mungkin dilupakannya. Apa yang hendak disampaikan nabi Yeremia ialah: suatu kesedihan yang amat mendalam karena ketidaksetiaan umat Tuhan, bangsa Israel. Mereka telah melakukan hal yang tak terpikirkan, yaitu melupakan, meninggalkan Tuhan (dengan sengaja) yang telah menebus mereka dari Mesir yang telah memelihara mereka selama 40 tahun di padang gurun.

Pemeliharaan itu tidak sia-sia, akhirnya mereka menduduki dan memiliki tanah Kanaan. Di tanah ini mereka menjadi besar, jaya dan makmur. Pada awal kejayaan mereka dalam pemerintahan raja Daud mereka dibangun dalam ibadah, memuji dan menyembah Tuhan Allah. Kesetiaan kepada Allah dalam ibadah memberi kejayaan, sehingga Allah berjanji mengekalkan, meneguhkan kerajaan Israel kekal selamanya. Israel dalam kesetiaan, ibadah, penyembahan bagaikan perhiasan yang tak terlupakan. Namun kesetiaan, ibadah, penyembahan itu tergerus dan diselewengkan bangsa itu yang diprakarsai oleh pemimpin, seperti raja, imam dan nabi. Kesetiaan menjadi pura-pura, ibadah menjadi formalitas, penyembahan dialihkan kepada berhala, dewa Baal.

Yeremia mendapat tugas menjadi nabi Allah untuk menyampaikan nasihat firman Tuhan. Nasihat yang dibarengi dengan konsekwensi, bila mereka kembali sadar berbalik kepada Tuhan Allah (bertobat) maka Allah memelihara mereka, tetapi bila mereka menolak pertobatan, tetap melupakan Allah, maka negeri mereka hancur, umat itu menjadi tawanan diperbudak bangsa lain. Berbarengan dengan nasihat itu, tentara kerajaan Babel sudah mendekati negeri mereka, siap dengan pasukan menghancurkan Yehuda dan Yerusalem. Dalam perumpamaan anak dara dengan perhiasannya atau pengantin perempuan dengan ikat pinggangnya, demikian lembut Yeremia menyampaikan nasihat itu, tetapi dengan tegas. Sayang sekali Israel tegar melupakan dan meninggalkan Allah, sehingga Nebukadnezar raja Babel, menghacurkan Yehuda dan Yerusalem, rakyat dibawa tertawan ke pembuangan di Babel.

Aplikasi:

  1. Pernahkah Anda meninggalkan firman Tuhan dan berakibat buruk?
  2. Israel lebih percaya kepada Mesir dari pada pertolongan Allah, mengapa?
  3. Pernahkah Anda merasa terlambat untuk bertobat dari kesalahan?

Mari berdoa:

Bapa surgawi yang tak henti-hentinya menasihati kami, agar perhiasan kebanggan kami, yaitu kasih setia Tuhan jangan sekali-kali kami lupakan. Kami menjalani hidup ini menjadi berarti kalau kasih dan kuasa Tuhan dalam pimpinan dan hikmat oleh Roh Kudus ada di hati kami. Demikianlah harapan dan permohonan kami dalam nama Yesus Kristus, Amin. [AS240624]

Kebaktian Minggu – 23 Juni 2024 BERAKAR DALAM KASIH

Related Posts

Renungan Harian

”NASI HITAM”

Renungan Harian

AWAS, SESAT!

Renungan Harian

“PUJILAH TUHAN, KUDUSKANLAH NAMANYA!”

Renungan & Ibadah

  • Kebaktian Minggu 13 September 2025
  • Kebaktian Minggu 07 September 2025
  • Kebaktian Minggu 31 Agustus 2025
  • Kebaktian Minggu 24 Agustus 2025
  • Kebaktian Minggu 17 Agustus 2025
Gereja Kristen Indonesia Kwitang
GKI Kwitang berada di daerah Kwitang, Jakarta Pusat. Pada tanggal 11 Agustus 1929, jemaat Gereformeerd berbahasa Melayu di Batavia didewasakan dan digembalakan oleh seorang pendeta pribumi dengan majelis jemaat tersendiri. Tanggal itulah yang kemudian diperingati sebagai hari jadi GKI Kwitang. Anggota jemaat GKI Kwitang terdiri dari berbagai suku bangsa yang tersebar di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Depok.

Renungan & Ibadah

  • Kebaktian Minggu 13 September 2025
  • Kebaktian Minggu 07 September 2025
  • Kebaktian Minggu 31 Agustus 2025