Gereja Kristen Indonesia Kwitang
  • Home
  • Tentang GKI Kwitang
    • Contact
    • Pengumuman
  • Renungan & Ibadah
    • Renungan Harian
    • Perteduhan Jiwa
    • Ibadah Minggu
  • Liturgi Ibadah
  • Warta Gereja
August 6, 2024

PERGUNAKANLAH PERISAI IMAN

admin Renungan Harian firman, harian, renungan, tuhan

Views: 0

https://youtu.be/2nckMZp-aVc?si=3VTbpXDiTS4xIgqI

Bacaan: Efesus 6: 15-20

Salam sejahtera semoga kita makin mampu mempergunakan perisai iman, pada saat kita bersaksi, melayani, bersekutu, agar bisikan iblis atau panah api iblis, tidak merusak hidup kita seperti ungkapan dalam Efesus 6:16 dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat.

Mempergunakan perisai iman berarti iman itu menjadi perisai dalam menghadapi iblis, karena setiap saat dan setiap keadaan, iblis selalu memanahkan bisikan yang merusak manusia. Manusia perlu mempergunakan perisai iman setiap saat dan dalam segala keadaan untuk menghadapi iblis.
Perisai pada pasukan Romawi adalah alat yang dipegang oleh tangan prajurit, berbentuk segi empat, untuk menutupi atau melindungi seluruh tubuh dari panah api musuh, yang membakar dan menusuk tubuh. Manusia tidak berdaya terhadap bisikan iblis. Hanya iman dalam Kristus yang dapat menolak bisikan iblis itu. Bisikan iblis sering terjadi dalam bentuk pencobaan, badai hidup. Pencobaan yang membuat orang tidak percaya Yesus, memberontak pada Allah.

Mempergunakan perisai iman berarti kita menggunakan kehendak Allah yang kita imani, dan melakukan secara taat, dan dinyatakan dalam perbuatan sehari-hari, agar tidak sia-sia. Iman tanpa perbuatan adalah sia-sia. Apabila perisai iman tidak digunakan, maka akan mudah pengaruh iblis, merusak, menghancurkan hidup manusia.

Iblis menyerang, merusak moral manusia sehingga merusak kehidupan pribadi, keluarga, gereja, masyarakat. Moral adalah standar perilaku manusia yang memungkinkan setiap orang untuk hidup secara bersama-sama, bersekutu. Moral adalah perilaku, nilai-nilai, norma-norma yang dapat diterima, dipegang oleh suatu kelompok masyarakat dalam mengatur tingkah lakunya. Tanpa perisai iman, maka moral manusia secara pribadi, keluarga, gereja dan masyarakat mudah dirusak, diubah. Misal, moral dalam ikatan pernikahan di beberapa negara yang dulunya sangat menghargai nilai-nilai iman Kristen, tapi ketika masyarakat tidak menggunakan iman Kristen, maka nilai-nilai ikatan pernikahan makin longgar bahkan sebagian masyarakat tidak memerlukan ikatan pernikahan di gereja, mereka hidup bersama tanpa ikatan pernikahan. Dalam hidup sebagai pejabat tinggi, dalam berdemokrasi tidak menggunakan nilai-nilai moral yang disepakati bersama, maka rusaklah suatu negara atau masyarakat.

Dalam hidup sebagai komunitas tubuh Kristus, kita menggunakan standar moral berdasarkan iman yang satu, iman kepada Allah Bapa, Anak Allah dan Roh Kudus. Sebagai satu tubuh, satu Roh, maka Roh yang satu itu, membimbing orang percaya untuk memegang nilai-nilai dan norma-norma yang sesuai dengan ajaran Yesus. Moral kesatuan, kebersamaan sangat ditekankan dalam iman pada Yesus. Inilah yang menjadi perisai iman dalam menghadapi bisikan iblis, yang dapat merusak, kesatuan, kebersamaan dalam keluarga, gereja dan masyarakat. Orang percaya, menghayati, merenungkan nilai-nilai, norma yang diajarkan Yesus kemudian menggunakan dalam hidup pribadi, keluarga, gereja dan masyarakat. Inilah yang dimaksud dengan menggunakan perisai iman.

Perisai iman harus dipegang dan digunakan setiap saat, sebab iblis sangat cerdik, pada saat kita lemah dalam memegang perisai iman, maka iblis segera melemparkan bisikan iblis. Kita mesti terus berwaspada berjaga-jaga terhadap serangan bisikan iblis. Menggunakan perisai iman, tidak sendirian, tidak egois, tapi bersama-sama seperti yang dilakukan pasukan romawi, selalu bersama-sama menghadapi serangan musuh yang sangat banyak dan tidak berhenti. Dalam persekutuan, orang dilatih untuk menggunakan perisai iman, agar makin kuat, makin dewasa dalam iman, tidak menjadi anak-anak dalam iman, tidak mudah goyah menggunakan perisai iman, tidak mudah tersesat, karena jalan sendiri, ikut kehendak sendiri, ikut nilai-nilai norma sendiri sehingga mudah dikalahkan iblis dan diperbudak iblis.

Semua anggota harus dibina dalam iman kepada Yesus agar makin penuh pemahaman dan penghayatan tentang Anak Allah, sehingga makin bersatu dalam iman dan mempunyai pengetahuan yang benar tentang Anak Allah yang menebus, menyelamatkan. Keselamatan dalam Yesus adalah ketopong yang diberikan Allah kepada manusia. Manusia harus menggunakan ketopong, atau keselamatan dari Allah, menjadi bagian dari perjuangan. Dengan yakin akan ketopong keselamatan dari Yesus, maka kita tidak takut menghadapi bisikan iblis. Dengan menggunakan ketopong keselamatan membuat langkah kita makin berani, yakin Tuhan memelihara menjaga agar kita tidak kalah dari iblis dan sampai masuk dalam Kerajaan Allah, yang sudah dijanjikan melalui penebusan Yesus. Ketopong keselamatan adalah anugerah Allah yang kita terima dengan bersyukur, memuji Tuhan.

Orang yang sudah diberi ketopong keselamatan juga diberikan pedang Roh yaitu firman Allah. Pedang itu untuk menyerang, ketika iblis menyerang dengan bisikan yang memutar balikan firman Tuhan, merayu manusia dengan tawaran materi, kekuasan, kehormatan, nafsu kedagingan agar mau tunduk pada iblis. Yudas mudah dikalahkan oleh bisikan iblis tentang materi. Yudas tidak menggunakan pedang Roh yaitu firman Allah, dia ikut pikiran sendiri dan pikiran dunia. Adam dan Hawa mudah dikalahkan oleh bisikan iblis agar menjadi sama dengan Allah. Adam dan Hawa tidak menggunakan pedang Roh yaitu firman Allah yang mengatakan bahwa ada pohon yang tidak boleh dimakan dalam taman Eden. Yesus tidak mudah dikalahkan oleh bisikan iblis tentang materi, kekuasaan kehormatan. Yesus menggunakan pedang Roh yaitu firman Allah, yang mengatakan bahwa manusia tidak hidup dari roti tapi dari firman Allah, janganlah mencobai Tuhan Allahmu, Engkau harus menyembah Tuhan Allah (Matius 4:4-10). Dalam firman Allah, Roh bekerja seperti pedang. Oleh firman Allah maka Roh Kudus bekerja, untuk mengalahkan bisikan iblis dan membuat iblis mudur. Orang akhirnya sadar bahwa kuasa iblis adalah tipuan, tidak pernah menyelamatkan hanya merusak hidup manusia.

Panah iblis adalah tipu daya iblis yang tidak bertara, kita perlu menggunakan iman kepada Allah sebagai benteng yang teguh, perisai dan senjata agar kita menang seperti ungkapan dalam KJ. A 250 ayat 1. Allahmu benteng yang teguh, perisai dan senjata; betapa pun sengsaramu, pertolonganNya nyata! Si jahat yang geram berniat ‘kan menang; Ngeri kuasanya dan tipu dayanya di bumi tak bertara. Amin

Berdoa:

Ya Tuhan kiranya kami makin mampu mempergunakan perisai iman, pada saat kami bersaksi, melayani, bersekutu, agar bisikan iblis atau panah api iblis tidak merusak hidup kami, dalam nama Yesus kami berdoa amin.

TANGIS DALAM DOA KASIH DAN RAHMAT TUHAN UNTUK SIAPA?

Related Posts

Renungan Harian

”NASI HITAM”

Renungan Harian

AWAS, SESAT!

Renungan Harian

“PUJILAH TUHAN, KUDUSKANLAH NAMANYA!”

Renungan & Ibadah

  • Kebaktian Minggu 13 September 2025
  • Kebaktian Minggu 07 September 2025
  • Kebaktian Minggu 31 Agustus 2025
  • Kebaktian Minggu 24 Agustus 2025
  • Kebaktian Minggu 17 Agustus 2025
Gereja Kristen Indonesia Kwitang
GKI Kwitang berada di daerah Kwitang, Jakarta Pusat. Pada tanggal 11 Agustus 1929, jemaat Gereformeerd berbahasa Melayu di Batavia didewasakan dan digembalakan oleh seorang pendeta pribumi dengan majelis jemaat tersendiri. Tanggal itulah yang kemudian diperingati sebagai hari jadi GKI Kwitang. Anggota jemaat GKI Kwitang terdiri dari berbagai suku bangsa yang tersebar di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Depok.

Renungan & Ibadah

  • Kebaktian Minggu 13 September 2025
  • Kebaktian Minggu 07 September 2025
  • Kebaktian Minggu 31 Agustus 2025