”KUE KU”
Views: 0
Bacaan: Mazmur 144:12 (TB 2)
“Kiranya anak-anak lelaki kita seperti tanaman yang tumbuh subur pada masa mudanya; dan anak-anak perempuan kita seperti tiang-tiang penjuru, yang dipahat untuk bangunan istana!”.
Salam sehat penuh rahmat, Tuhan sertamu!
Saudaraku, judul renungan hari ini tidak bermaksud sebagai woro-woro atau warta berita bahwa saya ini memiliki kue. Kata ‘ku’ di sini bukanlah kata ganti milik, melainkan memang nama makanan. Kue ku, merupakan penganan yang berasal dari Tiongkok. Kue ini terbuat dari tepung ketan dan diisi kacang hijau, berwarna merah cerah dan berbentuk seperti cangkang kura-kura. Karena bentuknya menyerupai cangkang kura-kura dan berwarna merah, maka kue ini juga sering disebut dengan ‘kue kura-kura merah’ (Mdr. Ang Ku Ke). Bentuk yang dihasilkan oleh suatu cetakan khusus, yang dipakai dalam pembuatan kue ku. Kue ‘ku’ ini seringkali disajikan pada saat perayaan-perayaan terkait dengan siklus kehidupan seseorang, seperti kelahiran atau ulang tahun. Dalam budaya Tiongkok, kura-kura dianggap sebagai simbol kesehatan, umur panjang, dan kemakmuran, sedangkan warna merah dipahami sebagai tanda keberuntungan. Oleh karena itu, bila kue ku ini disajikan pada saat perayaan-perayaan tadi, maka ada harapan bahwa seseorang yang sedang dirayakan siklus kehidupannya – dan juga mereka yang menyantap kue ku – ini dapat memperoleh kesehatan yang baik, umur panjang, kemakmuran, dll.
Saudaraku, tidak dapat dipungkiri bahwa setiap orang pasti memiliki pengharapan yang baik atas kehidupan pribadi, keluarga, bangsa dan negaranya. Harapan yang disampaikan kepada Tuhan senantiasa merupakan doa supaya situasi dan kondisi di waktu mendatang akan lebih baik dari hari ini. Ini juga yang dialami oleh raja Daud. Raja Daud juga memiliki pengharapan yang sama. Meskipun Daud merupakan sorang Raja yang berhasil menjadikan Israel sebagai kerajaan yang besar dan disegani, namun ia sadar betul bahwa masa hidupnya itu berlalu begitu cepat, secepat angin yang berlalu. Ia sadar bahwa ia tidak akan memimpin Israel terus menerus. Israel membutuhkan generasi penerus yang akan melanjutkan kepemimpinannya. Itu sebabnya ia berdoa dan berharap akan anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan Israel menjadi tulang punggung bangsa. Dalam doanya, Daud berkata, “Kiranya anak-anak lelaki kita seperti tanaman yang tumbuh subur pada masa mudanya; dan anak-anak perempuan kita seperti tiang-tiang penjuru, yang dipahat untuk bangunan istana!”. Dalam doanya ini, Daud memohon agar kaum muda – baik lelaki maupun perempuan – akan menjadi generasi pengganti yang kuat dan generasi ini diberkati secara ekonomi. Bila semua permohonannya itu dikabulkan oleh Tuhan, maka tentunya kebaikan dan berkat yang diperoleh para lelaki dan perempuan muda itu akan berdampak juga bagi kebaikan dan kemakmuran bangsa.
Sebagai bagian dari keluarga, maka ada harapan yang besar agar kaum muda benar-benar dapat bertumbuh, berkembang, berproses dengan baik sehingga dapat menjadi pribadi yang tangguh seperti pohon yang besar dan tiang-tiang penjuru. Harapan tersebut akan dapat terwujud bila setiap orang juga terlibat dengan serius untuk mendukung proses penyiapan dan pembentukan kaum muda. Dan tentunya harapan itu hanya akan menjadi impian kosong, apabila tidak diupayakan dan diperjuangkan dengan sunguh-sungguh. Pada satu pihak, para orang tua memberikan kesempatan yang baik bagi pertumbuhan dan penyiapan kaum muda. Dan di pihak lain, kaum muda juga bersedia untuk menjawab tantangan pembentukan dan penyiapan ini.
Saudaraku, kiranya sajian kue ku hari ini mengingatkan kita bahwa harapan terkait dengan kesehatan yang baik, umur panjang dan kemakmuran itu bukan hanya bagi diri sendiri, melainkan dapat berdampak bagi banyak orang. Khususnya bagi kaum muda yang akan menjadi para pemimpin di waktu mendatang. Selamat berjuang, Saudaraku, Tuhan Yesus memberkati.
Salam: Guruh dan keluarga.
Doa:
Ya Tuhan, kami rindu agar kesejahteraan yang kami peroleh dari-Mu dapat kami salurkan kepada orang-orang lain. Sehingga, mereka dapat ikut merasakan kehadiran-Mu dan dapat mengenal Engkau. Kiranya Roh Kudus menolong kami untuk dapat mewujudkannya. Terimakasih Tuhan Yesus. Amin.