”CLOROT”
Views: 4
Bacaan: Filipi 4:13 (TB 2)
“Segala hal dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku”.
Salam sehat penuh rahmat, Tuhan sertamu!
Saudaraku, apakah Anda tahu tentang Clorot? Ya, clorot adalah makanan khas Purworejo dan sebagian wilayah Jawa Barat. Kudapan ini berbahan dasar tepung beras, gula jawa, gula merah, tepung tapioka, vanili, dan kapur sirih; kemudian dibungkus dengan janur atau daun kelapa muda berbentuk kerucut seperti ice cream. Meskpun tanpa bahan pengawet, makanan ini dapat tahan hingga dua hari. Bagaimana dengan rasanya? Wow, rasanya manis legit dengan tekstur yang kenyal. Terkait dengan sejarah kemunculan makanan ini, tidak ada data yang mencatatanya. Namun, keberadaan jajanan ini sudah ditulis dalam serat Centini, sebuah karya sastra dari Keraton Solo abad 19. Hal yang unik dari clorot ini adalah cara menyantapnya, yaitu: dengan cara menekan dan mendorong ujung kerucut di bagian bawah sehingga clorot ini keluar, lalu dimakan.
Dibalik rasa dan keunikan bentuk clorot ini, terkandung filosofi yang dalam. Pertama, Janur yang dipakai sebagai pembungkus clorot memiliki makna ‘nur’ atau cahaya yang mengingatkan manusia pada Sang Maha Kuasa. Manusia tidak dapat hidup tanpa campurtangan Sang Maha Kuasa, oleh karena itu manusia mesti berupaya agar dapat memanfaatkan pemberian-Nya dengan sebaik-baiknya. Kedua, menyantap clorot dengan cara mendorong ujung kerucut – menggunakan ibu jari atau jari telunjuk – bermakna agar setiap persoalan yang dihadapi haruslah dihadapi dan diatasi. Cara mengatasinya dengan mendorong dan berserah kepada Sang Maha Kuasa.
Saudaraku, filosofi clorot ini mengingatkan kita tentang sikap iman kita saat menghadapi persoalan. Kita tahu bahwa tidak ada seorangpun yang bebas dari persoalan. Hanya saja, bagaimana sikap kita terhadap persoalan tersebut? Ada sebagian orang yang memilih untuk ‘lari dan menghindar’ dari persoalan, namun kenyataannya persoalan bukannya selesai, melainkan justru akan semakin bertambah berat. Sebagai murid-murid Tuhan, kita mesti belajar dari Rasul Paulus. Ketika berbagai persoalan menghimpitnya, Paulus mengatakan, “Segala hal dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku”. Ketika menuliskan nasihat ini, Paulus sedang berada di dalam penjara. Paulus hendak menegaskan bahwa meskipun dirinya berada di dalam kondisi yang sulit, ia sungguh yakin akan mampu menghadapai dan menanggung berbagai persoalan ini dengan kekuatan yang berasal dari Tuhan Yesus. Apa yang ditulis oleh Paulus ini memberikan harapan bahwa kita tidak sendirian dalam perjuangan tersebut. Kekuatan kita mungkin terbatas, tetapi kekuatan Kristus yang tak terbataslah yang akan memampukan kita untuk melewati setiap situasi. Nasihat Paulus ini mengajarkan kepada kita untuk tetap tekun dan tenang ketika berada di tengah berbagai persoalan kehidupan. Kita mesti yakin bahwa kita tidak pernah sendirian dalam situasi apapun termasuk ketika berada dalam pergumulan kehidupan. Dalam setiap keadaan, Tuhan selalu hadir bersama kita. Dia akan selalu memberikan kekuatan dan kemampuan agar dapat menanggung segala keadaan itu.
Saudaraku, kiranya sajian clorot hari ini mengingatkan kita bahwa Tuhan senantiasa berkenan hadir di kehidupan kita, apapun dan bagaimanapun keadaan kita. Yang dibutuhkan adalah keyakinan penuh bahwa Tuhan hadir di dalam kehidupan dan siap memberikan pertolongan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, mari kita tetap berpegang teguh pada keyakinan iman kita kepada Tuhan Yesus. Jangan pernah meninggalkan DIA. Selamat berjuang, Saudaraku, Tuhan Yesus memberkati.
Salam: Guruh dan keluarga.
Doa:
Kami sadar bahwa ada banyak pergumulan yang harus kami hadapi dan atasi di dalam kehidupan ini, ya Tuhan. Kami ingin selalu bersandar pada kekuatan-Mu, sehingga mampu untuk keluar dari berbagai persoalan kehidupan itu. Kami yakin bahwa Engkau akan membawa kami ke air yang tenang dan rumput yang hijau. Terimakasih Tuhan Yesus, Amin.