”GEPLAK BANTUL”
Views: 0
Bacaan: Efesus 5:20 (TB 2)
“Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita”.
Salam sehat penuh rahmat, Tuhan sertamu!
Geplak adalah makanan tradisional yang berasal dari daerah Bantul, Yogyakarta. Kuliner tersebut terbuat dari parutan kelapa dan gula merah atau gula pasir. Geplak sering menjadi oleh-oleh khas Jogja. Keberadaannya mudah ditemukan di toko oleh-oleh.
Dilansir dari laman Kementeriaan Pendidikan, Kabudayaan, Riset, dan Teknologi, geplak telah dikenal sejak abad ke-19. Sejarah geplak tidak terlepas dari keberadaan pabrik-pabrik gula di sekitar Yogyakarta, perkebunan tebu, dan kelapa. Pabrik gula telah berdiri sejak zaman pendudukan Belanda, salah satunya terdapat di Bantul. Pada masa kolonial, Batul terkenal sebagai penghasil gula. Banyak tanaman tebu di sekitar wilayah Bantul. Kondisi geografis Bantul juga berupa wilayah pesisir selatan sebagai penghasil kelapa. Produksi gula dan kelapa yang melimpah tersebut yang melahirkan kreasi makanan berupa geplak. Pada zaman dahulu, geplak terkadanng berfungsi sebagai makanan alternatif pengganti. Pada masa paceklik, masyarakat kadangkala mengkonsumsi geplak sebagai makanan pokok.
Geplak merupakan simbol rasa syukur atas kelimpahan yang diperoleh masyarakat. Berlimpahnya gula dan kelapa, tidak membuat masyarakat Bantul bersikap menyia-nyiakan atau membuang-buang apa yang ada, melainkan mengolahnya menjadi makanan pengganti beras yang bisa dimakan pada saat paceklik. Rasa syukur karena menghargai kelimpahan berkat dari Tuhan, diwujudkan dengan mengolah berkat sebagai upaya berjaga-jaga. Menurut para pengrajin geplak, makanan ini dapat bertahan hingga 1 bulan bila disimpan di dalam toples tertutup.
Saudaraku, geplak Bantul ini mengingatkan kita untuk selalu mengucap syukur atas setiap berkat yang Tuhan limpahkan kepada kita. Sebagai orang percaya kita patut bersyukur karena kita memiliki Tuhan Yesus yang selalu mencukupkan setiap kebutuhan kita. Bahkah lebih daripada itu, ada berkat besar berupa keselamatan yang telah diberikan Tuhan Yesus bagi kita. Keselamatan yang diberikan Tuhan ini, seharusnya membuat kita mengalami pembaruan kehidupan. Maksudnya tidak lagi hidup dengan cara hidup yang lama. Rasul menyampaikan, “Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita”. Apa yang disampaikan oleh Rasul Paulus ini merupakan bagian dari nasihat-nasihatnya kepada jemaat di Efesus, khususnya tentang hidup sebagai anak-anak terang. Mereka yang telah diterangi oleh Injil Kristus diajak untuk hidup layaknya anak- anak terang, sekalipun berada di dunia penuh kegelapan. Salah satu wujud dari hidup tersebut adalah senantiasa mengucap syukur atas segala sesuatu. Nas ini menunjukkan bahwa mengucap syukur itu hendaknya dilakukan setiap waktu dan atas segala sesuatu, bukan hanya pada saat-saat dan setiap hal tertentu yang terjadi.
Saudaraku, ada begitu banyak berkat Tuhan yang dilimpahkannya kepada kita, seperti: waktu, kesehatan, materi, teman, dll. Oleh karena itu, mari kita terus belajar mengucapkan syukur atas setiap berkat Tuhan kapan, di mana dan apapun yang kita alami. Kiranya sajian geplak Bantul hari ini mengingatkan kita untuk selalu menghargai dan tidak menyia-nyiakan berkat dari Tuhan. Selamat berjuang, Tuhan Yesus memberkati.
Salam: Guruh dan keluarga.
Doa:
Ya Tuhan, kami rindu untuk selalu belajar mengucapkan syukur di mana, kapan dan apapun yang kami jumpai. Dengan demikian, kami juga belajar untuk menggunakan seluruh hidup kami sebagai persembahan kepada-Mu. Terimakasih Tuhan Yesus, amin.