BERJAGA-JAGALAH
Views: 0
Bapak Ibu, Saudara saudari dan anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, Syalom Alekhem! Hari ini kita akan merenungkan firman Tuhan yang sangat penting bagi kita sebagai jemaat untuk berjaga-jaga, mengingat kedatangan Tuhan Yesus yang sudah dekat. Tema renungan kita adalah “Berjaga-jagalah”, dengan dasar Matius 25:1-6 “Pada waktu itu hal Kerajaan Surga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyambut mempelai laki-laki. Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak, sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka. Karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur. Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: “ Mempelai datang! Sambutlah dia!” Demikianlah firman Tuhan. Yang berbahagia ialah setiap orang yang mendengarkan firman Tuhan dan yang melakukannya.
Dalam Injil Matius 25 ini, Tuhan Yesus mengisahkan tentang sepuluh gadis yang harus menyambut kedatangan mempelai laki-laki. Ini adalah gambaran kita sebagai umat menyambut Kerajaan Allah, yaitu menyambut kedatangan Kristus. Lima dari mereka adalah gadis bijak, yang membawa lampu dan minyak cadangan, sedangkan lima gadis lainnya adalah bodoh, karena hanya membawa lampu, tetapi tidak membawa minyak tambahan. Ketika mempelai laki-laki terlambat datang, gadis-gadis yang bodoh kehabisan minyak dan tidak bisa menyalakan lampu mereka. Ketika mereka pergi untuk membeli minyak, mempelai laki-laki datang dan mengajak gadis-gadis yang bijak ke perjamuan.
Saudara-saudara, firman Tuhan hari ini mengajarkan kita tentang pentingnya persiapan. Kedatangan Tuhan Yesus adalah kepastian yang harus kita sambut dengan siap. Kita tidak tahu kapan waktu-Nya, tetapi kita diingatkan untuk terus berjaga-jaga dan bersiap. Tuhan Yesus menyatakan, “Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.”
Apa yang harus kita persiapkan? Lampu dengan minyaknya. Lampu dalam perumpamaan ini melambangkan terang dan kebenaran yang harus kita sebar di dunia ini. Tuhan Yesus berkata, “Akulah terang dunia.” Kita dipanggil untuk menjadi terang dunia di tengah kegelapan dunia. Namun, lampu ini tidak bisa menyala tanpa minyak. Minyak melambangkan pengabdian kita kepada Tuhan, kesediaan dan ketaatan dipimpin Roh Kudus untuk menjalani hidup sesuai dengan Firman-Nya.
Mari kita introspeksi diri, apakah kita masih memiliki minyak di dalam “lampu” rohani kita? Apa yang kita lakukan untuk menyediakan minyak tersebut? Apakah kita berdoa secara teratur, membaca Alkitab, dan membangun relasi yang baik dengan sesama? Apakah kita tetap setia menjalankan persekutuan, kesaksian dan pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita? Semuanya itu adalah tindakan yang memastikan kita memiliki minyak untuk menyalakan lampu kita tatkala Yesus datang.
Seperti kesaksian pujian yang dinyanyikan oleh seorang aktivis jemaat GKI Kwitang sebuah lagu yang berjudul: “Bersiap menanti kedatangan Tuhan”. Sebuah pujian yang menginspirasi banyak orang untuk berjaga-jaga dengan cara bijaksana, yaitu mempersiapkan kedatangan Tuhan dengan siap lampu dan minyaknya.
Seperti gadis-gadis dalam perumpamaan Tuhan Yesus itu, kita semua dihadapkan pada situasi yang tidak terduga, yaitu: kedatangan Tuhan Yesus. Kita tidak tahu kapan Dia akan datang. Namun, satu hal yang pasti adalah bahwa persiapan itu sangat penting.
Jadi, marilah kita berjaga-jaga! Ingatlah untuk senantiasa siap, menjaga hati dan pikiran kita, dan menantikan kedatangan Tuhan dengan sukacita. Semoga setiap langkah kita selalu berfokus kepada Kristus, dan kita hidup dalam persiapan yang sempurna untuk kedatangan-Nya yang mulia.
Oleh karena itu, marilah kita juga mempersiapkan diri dengan bijaksana. Kita harus memiliki lampu yang menyala dengan minyak yang cukup: yaitu iman yang kokoh, doa yang terus-menerus tak putus-putusnya, dan hubungan yang erat dengan Tuhan. Hanya dengan cara itu kita akan siap menyambut kedatangan-Nya dan mengalami sukacita ketika Dia datang. Bersediakah Saudara berjaga-jaga dengan lampu dan minyaknya seperti gadis-gasis yang bijaksana itu? Bersediakah Saudara? Lakukanlah saja! Itu sudah cukup. Amin.
Mari kita berdoa:
Ya Tuhan Bapa yang di surga, terima kasih firmanMu hari ini mengingatkan kami untuk berjaga-jaga menanti kedatangan Tuhan Yesus. Mampukanlah kami bersiap sedia seperti gadis-gadis yang bijaksana. Menyambut dengan lampu dan minyaknya. Dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin. Tuhan Yesus memberkati Saudara dan keluarga!