Gereja Kristen Indonesia Kwitang
  • Home
  • Tentang GKI Kwitang
    • Contact
    • Pengumuman
  • Renungan & Ibadah
    • Renungan Harian
    • Perteduhan Jiwa
    • Ibadah Minggu
  • Liturgi Ibadah
  • Warta Gereja
November 16, 2024

”WEDANG UWUH”

admin Renungan Harian firman, harian, renungan, tuhan

Views: 1

https://youtu.be/ui4UCy8Ki4c?si=SnxLoQVFVhJgp6sb

Bacaan: 2 Korintus 4:7 (TB 2)
“Namun, harta ini kami miliki dalam bejana tanah liat, supaya nyata bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami”.

Salam sehat penuh rahmat, Tuhan sertamu!

Saudaraku,wedang uwuh adalah minuman tradisional khas daerah Yogyakarta yang berbahan dasar rempah-rempah. Tampilan minuman ini berbeda dari jenis wedang-wedangan lainnya, yaitu: penampakannya yang awut-awutan alias berantakan penuh ranting dan dedaunan. Dari tampilannya inilah, maka lahir nama “wedang uwuh”. Dalam bahasa jawa wedang berarti “minuman” dan uwuh berarti “sampah”, jadi ‘wedang uwuh’ berarti “minuman sampah”. Tampilan yang awit-awutan ini disebabkan karena wedang uwuh berisi rempah-rempah yang terdiri dari: jahe, kayu secang, kayu manis, serai, kapulaga, gula batu, bunga cengkeh, daun cengkeh dan batang cengkeh. Tetapi, walaupun penampakannya seperti tumpukan sampah di dalam gelas, wedang uwuh kaya manfaat untuk kesehatan tubuh. Berikut adalah beberapa manfaat wedang uwuh untuk kesehatan tubuh, yaitu: mengandung senyawa antioksidan sehingga dapat meningkatkan imunias tubuh; berpotensi sebagai antiradang, antikanker, dan antijamur; meningkatkan fungsi sel-sel otak, sehingga dapat mencegah penyakit parkinson dan Alzheimer; mengurangi kadar kolesterol dalam darah; menyehatkan pencernaan; membantu mengatasi radang tenggorokan; dan lain-lain. Meski nama dan tampilannya buruk, namun wedang uwuh kaya akan manfaat.

Saudaraku, wedang uwuh ini mengingatkan kita pada pengalaman pelayanan Rasul Paulus kepada Jemaat Korintus. Pada waktu itu terjadi perselisihan di dalam persekutuan Jemaat Korintus. Perselisihan itu dipicu adanya kelompok-kelompok yang menyebut diri sebagai pengikut Paulus, Apolos ataupun Kefas. Selain itu, ada sebagian anggota jemaat yang merasa memiliki karunia-karunia Roh, sehingga mengganggap dirinya memiliki tingkat kehidupan yang lebih baik dibanding dengan yang lainnya. Ada juga pemisahan golongan berdasarkan status ekonomi, sosial dan juga ras (Yahudi – Romawi). Di tengah situasi yang saling mengunggulkan diri, Rasul Paulus Rasul Paulus justru menyatakan dirinya di dalam status yang tidak layak untuk dibanggakan, yaitu penderitaan dan kelemahan. Paulus menyebutkan, “Namun, harta ini kami miliki dalam bejana tanah liat, supaya nyata bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami”. Melalui pernyataan ini, Rasul Paulus mengingatkan kepada kita semua bahwa sesungguhnya semua hal yang berharga di dalam kehidupan kita itu anugerah Allah yang mulia. Sedangkan kita ini hanyalah bejana tanah liat yang rapuh. Pernyataan ini sekaligus menjadi sebuah peringatan yang keras supaya kita tidak menjadi sombong karena segala hal yang kita miliki, seperti: karunia, jabatan, harta, karunia Roh dan lain-lain. Bagi Rasul Paulus, yang penting bukan memamerkan dirinya sendiri, melainkan Nama Kristus. Dan jika Paulus dapat melakukan tugas pelayanan, itu semua bukan karena kehebatan dirinya sendiri, melainkan Allahlah yang telah menyediakan hidup, kuasa, dan berita itu. Meski Paulus merasad ri hanyalah mahluk yang tidak pantas membanggakan diri, namun ia sadar bahwa dirinya telah diberi pengetahuan dan pengalaman dalam mengenal Tuhan Yesus Kristus. Pengenalan dan pengalaman iman di dalam dan bersama Tuhan Yesus inilah yang diwartakan kepada orang lain. Pernyataan Paulus tadi menunjukkan betapa dahsyatnya kekuatan dan kuasa Allah, bagi siapa saja yang bersedia mendengar kabar sukacita yang menguatkan tentang Kristus Tuhan. Dan kuasa untuk menyampaian berita itu tidak berasal dari kepintaran atau kekuatan Paulus sendiri, melainkan berasal dari Allah sendiri.

Saudaraku, sebagai murid-murid Kristus mari kita mengingat bahwa kita ini hanyalah bejana-bejana tanah liat yang rapuh. Oleh karena itu, bila kita dapat menjadi saksi Kristus, maka itu semua karena pertolongan Tuhan. Tubuh kita boleh rapuh, tetapi iman kita harus tetap teguh dan kuat di dalam Tuhan. Sehingga kita dapat bersaksi tentang Allah yang hidup di dalam Nama Tuhan Yesus. Seperti tadi, meski namanya “wedang uwuh” alias ‘minuman sampah’ bahkan tampilannya juga seperti sampah di dlaam gelas, namun memiliki khasiat yang hebat bagi kesehatan. Mari kita terus bersaksi bagi kemuliaan Tuhan. Selamat berjuang, Tuhan Yesus membarkati.

Salam: Guruh dan keluarga.

Doa:
YA Tuhan, kami sadar bahwa berbagai persoalan silih berganti hadir di dalam kehidupan kami. Kami rindu agar di tengah-tengah kelemahan, kami tetap dappt menyatakan kasih dan anugerah-MU. Terpujilah kiranya Nama-Mu. Terimakasih, ya Kristus. Amin.

NIAT BAIKMU DITOLAK Kebaktian Minggu 17 November

Related Posts

Renungan Harian

”NASI HITAM”

Renungan Harian

AWAS, SESAT!

Renungan Harian

“PUJILAH TUHAN, KUDUSKANLAH NAMANYA!”

Renungan & Ibadah

  • Kebaktian Minggu 13 September 2025
  • Kebaktian Minggu 07 September 2025
  • Kebaktian Minggu 31 Agustus 2025
  • Kebaktian Minggu 24 Agustus 2025
  • Kebaktian Minggu 17 Agustus 2025
Gereja Kristen Indonesia Kwitang
GKI Kwitang berada di daerah Kwitang, Jakarta Pusat. Pada tanggal 11 Agustus 1929, jemaat Gereformeerd berbahasa Melayu di Batavia didewasakan dan digembalakan oleh seorang pendeta pribumi dengan majelis jemaat tersendiri. Tanggal itulah yang kemudian diperingati sebagai hari jadi GKI Kwitang. Anggota jemaat GKI Kwitang terdiri dari berbagai suku bangsa yang tersebar di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Depok.

Renungan & Ibadah

  • Kebaktian Minggu 13 September 2025
  • Kebaktian Minggu 07 September 2025
  • Kebaktian Minggu 31 Agustus 2025