Gereja Kristen Indonesia Kwitang
  • Home
  • Tentang GKI Kwitang
    • Contact
    • Pengumuman
  • Renungan & Ibadah
    • Renungan Harian
    • Perteduhan Jiwa
    • Ibadah Minggu
  • Liturgi Ibadah
  • Warta Gereja
November 30, 2024

”DEPPA TORI”

admin Renungan Harian firman, harian, renungan, tuhan

Views: 0

https://youtu.be/YVdu2k4MOfo?si=46z3giDyZ0gZjzF3

Bacaan: 2 Timotius 1: 16-17 (TB 2)
“Tuhan kiranya mengaruniakan rahmat-Nya kepada keluarga Onesiforus yang telah berulang-ulang menyegarkan hatiku. Ia tidak malu menjumpai aku di dalam penjara. Ketika di Roma, ia berusaha mencari aku dan sudah juga menemui aku”.

Salam sehat penuh rahmat, Tuhan sertamu!

Deppa tori adalah kue tradisional khas Toraja Sulawesi Selatan. Bagi para wisatawan yang berkunjung di Tana Toraja dan Toraja Utara, kue ini selalu dibawa pulang untuk menjadi oleh-oleh (buah tangan). Bentuk kue deppa tori seperti jajaran genjang, ukurannya sebesar jari tangan dan warnanya cokelat tua dengan topping taburan wijen. Di balik cita rasanya yang manis dan gurih, deppa tori memiliki tekstur yang garing diluar tapi lembut di dalam. Bahan dasar kue tradisional ini adalah tepung beras dan gula merah sebagai pemanisnya. Meskipun bahan kue ini sangat mudah untuk didapatkan, namun dibutuhkan keterampilan untuk bisa membuat deppa tori. Adakalanya kue ini diberi tambahan topping wijen, sehingga membuat kue deppa tori menjadi lebih wangi dan cita rasanya lebih terasa gurih lezat.

Pada awalnya, deppa tori diproduksi oleh masyarakat yang tinggal di wilayah pegunungan atau dataran tinggi. Oleh masyarakat pegunungan Toraja, kue ini disantap sebagai camilan agar mereka kuat bekerja dan tahan udara dingin. Agar dapat memberikan efek hangat, maka ditambahkanlah jahe pada saat membuat kue ini. Deppa tori memiliki kandungan gula merah yang dipercaya dapat membuat badan tetap kuat dan tidak mudah lelah. Oleh karena itu, deppa tori selalu hadir sebagai sajian acara adat. Namun, deppa tori sekarang bisa dinikmati kapan pun tanpa menunggu perayaan adat. Kue deppa tori dapat bertahan sampai satu bulan bila proses pengemasannya dilakukan dengan tepat dan benar.

Melalui kue deppa tori ini kita dapat belajar tentang kesederhanaan yang mempunyai dampak besar. Betapa tidak? Meski hanya beberapa potong kue deppa tori, namun sudah dapat memberikan asupan tenaga dan kehangatan bagi mereka yang menyantapnya. Cerita tentang deppa tori ini mengingatkan kita tentang kisah keluarga Onesiforus. Onesiforus dan keluarganya merupakan anggota jemaat Tuhan di kota Efesus. Ia mengerjakan banyak pelayanan di sana. Bahkan Paulus memujinya atas keramahtamahan, kebaikan serta keberaniannya. Paulus menyebut bahwa keluarga Onesiforus telah menyegarkan hatinya berulang kali. Ketika Paulus menghadapi persoalan yang berat hingga dipenjara karena pemberitaan Injil, banyak orang Kristen meninggalkannya. Namun Onesiforus tetap menunjukkan dukungannya. Ia tidak malu mengunjungi Paulus ke penjara. Ia bahkan mencari serta menemui Paulus hingga ke Roma. Tak heran, kepedulian dan kasih yang ditunjukkannya itu menyegarkan hati Paulus. Untuk itu Paulus menyebutkan, “Tuhan kiranya mengaruniakan rahmat-Nya kepada keluarga Onesiforus yang telah berulang-ulang menyegarkan hatiku. Ia tidak malu menjumpai aku di dalam penjara. Ketika di Roma, ia berusaha mencari aku dan sudah juga menemui aku”.

Bercermin dari kisah Onesiforus ini, maka pertanyaannya adalah: apakah kehadiran kita dapat membawa kesegaran bagi jiwa orang lain atau malah sebaliknya? Apakah tutur kata dan sikap kita dapat memberikan makna, sukacita, peneguhkan, serta dorongan semangat bagi orang lain? Setiap kali menyantap kue deppa tori, sepertinya kita sedang diingatkan untuk dapat memberi dampak yang baik bagi kehidupan di sekitar kita. Mungkin hanya kecil, namun bila dilakukan dengan cinta yang besar, maka akan dapat menjadi berkat. Selamat berjuang, Saudaraku, Tuhan Yesus memberkati.

Salam: Guruh dan keluarga.

Doa:
Ya Tuhan, kami menyadari keterbatasan diri kami masing-masing. Namun demikian, kami rindu agar tetap dapat menjadi berkat. Kiranya dalam kesederhanaan sikap dan perilaku, kami dapat menyegarkan hati orang-orang yang membutuhkan penghiburan dan pertolongan. Kami yakin bahwa Roh Kudus akan menolong kami. Terimakasih Tuhan Yesus, Amin.

FOMO (Fear Of Missing Out) Kebaktian Minggu 01 Desember 2024

Related Posts

Renungan Harian

”NASI HITAM”

Renungan Harian

AWAS, SESAT!

Renungan Harian

“PUJILAH TUHAN, KUDUSKANLAH NAMANYA!”

Renungan & Ibadah

  • Kebaktian Minggu 13 September 2025
  • Kebaktian Minggu 07 September 2025
  • Kebaktian Minggu 31 Agustus 2025
  • Kebaktian Minggu 24 Agustus 2025
  • Kebaktian Minggu 17 Agustus 2025
Gereja Kristen Indonesia Kwitang
GKI Kwitang berada di daerah Kwitang, Jakarta Pusat. Pada tanggal 11 Agustus 1929, jemaat Gereformeerd berbahasa Melayu di Batavia didewasakan dan digembalakan oleh seorang pendeta pribumi dengan majelis jemaat tersendiri. Tanggal itulah yang kemudian diperingati sebagai hari jadi GKI Kwitang. Anggota jemaat GKI Kwitang terdiri dari berbagai suku bangsa yang tersebar di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Depok.

Renungan & Ibadah

  • Kebaktian Minggu 13 September 2025
  • Kebaktian Minggu 07 September 2025
  • Kebaktian Minggu 31 Agustus 2025