Gereja Kristen Indonesia Kwitang
  • Home
  • Tentang GKI Kwitang
    • Contact
    • Pengumuman
  • Renungan & Ibadah
    • Renungan Harian
    • Perteduhan Jiwa
    • Ibadah Minggu
  • Liturgi Ibadah
  • Warta Gereja
December 7, 2024

”DANGKOT”

Admin 02 Renungan Harian, Uncategorized firman, harian, renungan, tuhan

Views: 0

Bacaan: Yeremia 9:24 (TB 2)
“Namun, siapa yang mau bermegah, baiklah ia bermegah atas hal ini: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN”.

Salam sehat penuh rahmat, Tuhan sertamu!

Dangkot merupakan salah satu menu makanan khas Toraja. Nama “dangkot” ini sebetulnya merupakan akronim dari daging kotte. Dalam bahasa Toraja ‘kotte’ berarti bebek dan itik. Dari namanya ini, maka kita dapat mengetahui bahwa menu makanan ini berbahan dasar daging bebek. Ada sebagian orang yang tidak senang dengan daging bebek karena bau amisnya. Akan tetapi, masyarakat Toraja berhasil mengolah daging bebek ini dengan baik. Untuk mengurangi bau amis daging itik digunakan berbagai jenis rempah-rempah, di antaranya adalah: lengkuas, serai, kunyit, merica, dan jahe. Banyak juga yang menambahkan daun jeruk atau daun salam untuk menambah aroma.

Menurut penelitian, daging bebek mengandung vitamin B12, asam amino, fosfor dan sodium yang baik untuk kesehatan. Kandungan vitamin dan mineral di dalam dalam daging bebek ini mampu untuk memperkuat kekebalan tubuh. Demikian pula dengan rempah-rempah yang digunakan ternyata juga mempunyai banyak manfaat terhadap kesehatan. Nah, semakin mengenal dangkot, maka sepertinya ingin segera menyantapnya, bukan?

Saudaraku, benar apa kata pepatah “tak kenal maka tak sayang”. Ketika tahu bahwa dangkot ini adalah menu olahan bebek, mungkin kita langsung under estimate (meremehkan). Namun, setelah mengenal rasa dan manfaatnya, maka keraguan kita hilang berganti dengan rasa penasaran untuk segera menyantapnya. Kadangkala sebagai anak-anak Tuhan, kita sesungguhnya juga belum mengenal Tuhan secara pribadi. Kalaupun kita mengenal-Nya, bisa jadi hanya sekedar tahu. Padahal mengenal Tuhan bukan hanya sekedar tahu, melainkan melibatkan Dia di dalam setiap langkah kehidupan kita. Ada banyak orang yang keliru dalam mengenal Tuhan karena memperlakukan Tuhan bukan sebagai tuan, melainkan sebaliknya. Bukti yang lain adalah bahwa seringkali kita masih merasa sombong dan membanggakan setiap pencapaian yang kita terima. Semua pencapaian yang kita raih itu dianggap sebagai upaya diri kita pribadi tanpa campur tangan pihak lain termasuk Tuhan. Dalam satu episode kehidupan umat Yehuda, Tuhan menergur mereka karena banyak orang yang bermegah karena kebijaksanaannya, kekuatannya dan kekayaannya. Dengan kata lain, kita belum layak disebut sebagai orang yang mengenal Tuhan apabila masih menyombongkan diri atas apa yang kita miliki. Melalui Nabi Yeremia, Tuhan mengingatkan, “Namun, siapa yang mau bermegah, baiklah ia bermegah atas hal ini: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN”. Dalam nasihat ini, Tuhan mengingatkan umat bahwa kebanggaan diri kita ini atas dasar pengenalan yang benar akan Allah. Kita semua paham bahwa pengenalan yang salah tentu akan membuat respon atau sikap kita juga berbeda, bukan? Artinya, bila kita keliru dalam mengenal Tuhan, maka akan lahir sikap dan perilaku yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan kehendak Tuhan.

Saudarku, agar dapat mengenal dan memahami maka mau tidak mau kita harus melibatkan Tuhan di dalam seluruh kehidupan kita. Untuk itu, kita mesti belajar untuk dapat mengenal Tuhan dengan baik, sehingga kita sangat menghayati bahwa Tuhan itu adil dan benar. Dengan demikian, maka sikap hidup kita tentunya juga akan selalu menjunjung tinggi keadilan dan kebenaran. Sebagaimana kita juga ingin segera mencicipi dangkot, bila sudah memahami manfaatnya bagi kesehatan. Selamat berjuang, Saudaraku, Tuhan Yesus memberkati.

Salam: Guruh dan keluarga.

Doa:
Ya Tuhan, kami ingin selalu untuk dekat dengan-Mu. Kami percaya bahwa kami akan semakin mengenal Engkau apabila kami bergaut erat dengan-Mu. Dengan demikian, maka kami akan memahami kehendak-Mu yang mesti kami lakukan di dalam kehidupan kami sehari-hari. Kiranya Roh Kudus menolong kami untuk dapat melakukannya. Terimakasih Tuhan Yesus. Amin.

Bertunas: Selalu Ada Harapan Didalam Tuhan Kebaktian Minggu 8 Desember 2024

Related Posts

Renungan Harian

”NASI HITAM”

Renungan Harian

AWAS, SESAT!

Renungan Harian

“PUJILAH TUHAN, KUDUSKANLAH NAMANYA!”

Renungan & Ibadah

  • Kebaktian Minggu 13 September 2025
  • Kebaktian Minggu 07 September 2025
  • Kebaktian Minggu 31 Agustus 2025
  • Kebaktian Minggu 24 Agustus 2025
  • Kebaktian Minggu 17 Agustus 2025
Gereja Kristen Indonesia Kwitang
GKI Kwitang berada di daerah Kwitang, Jakarta Pusat. Pada tanggal 11 Agustus 1929, jemaat Gereformeerd berbahasa Melayu di Batavia didewasakan dan digembalakan oleh seorang pendeta pribumi dengan majelis jemaat tersendiri. Tanggal itulah yang kemudian diperingati sebagai hari jadi GKI Kwitang. Anggota jemaat GKI Kwitang terdiri dari berbagai suku bangsa yang tersebar di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Depok.

Renungan & Ibadah

  • Kebaktian Minggu 13 September 2025
  • Kebaktian Minggu 07 September 2025
  • Kebaktian Minggu 31 Agustus 2025