Gereja Kristen Indonesia Kwitang
  • Home
  • Tentang GKI Kwitang
    • Contact
    • Pengumuman
  • Renungan & Ibadah
    • Renungan Harian
    • Perteduhan Jiwa
    • Ibadah Minggu
  • Liturgi Ibadah
  • Warta Gereja
December 10, 2024

SERIGALA TINGGAL BERSAMA DOMBA

admin Renungan Harian firman, harian, renungan, tuhan

Views: 0

https://youtu.be/Wxfbu4kdGog?si=96lcuP87r3xt_tAU

Bacaan: Yesaya 11: 1-10

Salam sejahtera, semoga kita makin rindu dan percaya akan hidup yang damai dalam Kerajaan Allah, dan dipimpin oleh Raja Damai, yang mengatur, memerintah, hidup kita. Hidup damai dalam Kerajaan Allah digambarkan seperti Serigala akan tinggal bersama domba dan macan tutul akan berbaring di samping kambing. Anak lembu dan anak singa akan makan rumput bersama-sama, dan seorang anak kecil akan menggiringnya (Yesaya 11:6).

Tuhan menghendaki agar hidup damai dilakukan pada masa kini. Hidup damai berarti tidak menerkam orang lain, hidup bersama dengan menghargai hak hidup orang lain yang digambarkan seperti serigala tinggal bersama dengan domba. Pada masa kini ada orang hidupnya menerkam, membunuh, menindas sesama, seperti kebiasan serigala masa kini yang selalu mau menerkam domba, tidak menghargai hak hidup domba. Pola hidup menerkam berarti berdosa karena memberontak terhadap perintah Tuhan yaitu jangan membunuh, atau hargailah hak hidup sesama manusia.

Hidup damai yang kita rindukan bukan damai menurut diri sendiri, tapi menurut Tuhan. Orang yang mementingkan diri sendiri, akan merasa damai kalau punya banyak harta, kekuasaan, kehormatan, kemampuan dan mempunyai rasa aman sendiri, dan ia masa bodoh dengan orang lain yang diperas, ditipu, ditindas, dibunuh oleh orang tertentu. Orang mengejar damai untuk diri sendiri, masa bodoh dengan penderitaan yang lainnya, yang penting kenyang, puas, tenang hidupnya. Hidup seperti hanya mengejar kepuasan daging dengan cara tidak menghargai hak hidup orang lain, orang ini hidupnya tidak mau diatur oleh Raja Damai yang akan datang kembali ke dunia.

Hidup seperti serigala menerkam domba, macan tutul menerkam kambing adalah hidup yang penuh permusuhan, itu semua karena dosa, bisikan iblis yang memutarbalikan kebenaran , kehendak Tuhan. Tuhan melarang orang menerkam, membunuh sesama manusia, tapi iblis membisikan bahwa boleh membunuh untuk mendapat keuntungan, membunuh orang yang dibenci, membalas sakit hati, seperti anak membunuh ayah, ibu, nenek, atau ayah membunuh anak dan lain-lain. Ketika Raja Damai datang Kembali, maka semua kuasa iblis, pengaruh dan pengikut iblis sudah disingkirkan ke dalam neraka, maka orang akan hidup dalam Kerajaan Allah, dengan damai, relasi binatang, atau manusia yang kuat dengan yang lemah saling menghargai hak hidup, bersama sama makan dari pemberiaan Tuhan
Dalam Kerajaan Allah, yang dipimpin oleh Raja Damai, tidak ada lagi orang berbuat jahat, berlaku busuk. Semua orang dalam Kerajaan Allah, Kerajaan Damai Sejahtera (Syalom) akan mengenal Allah dan kehendak Allah, taat melakukan kehendak Allah bukan melakukan kehendak iblis atau dosa, bukan melakukan kehendak sendiri, kehendak duniawi, kehendak kedagingan. Hidup damai adalah hidup tanpa ada kuasa dosa, tanpa kuasa iblis dan pengikut iblis.

Raja Damai adalah hakim yang adil, yang diurapi Allah dengan mencurahkan Roh Allah untuk memimpin, membimbing Raja Damai dalam segala tugas dan perbuatanNya. Raja Damai penuh hikmat Allah , penuh pengertian dan perhatian, memahami semua persoalan manusia. Raja Damai, mengajar dan menghibur dengan nasehat yang tepat, penuh keberanian dan kuasa terhadap semua manusia, alam semesta. Kuasa Raja damai seperti mengusir kejahatan, menebus dosa manusia dari kuasa iblis, mengatur alam semesta dan kuasa yang Ajaib lainnya.

Raja Damai akan menghakimi dengan adil sesuai dengan iman, percaya dan ketaatan kita dalam melakukan kehendak Allah. Raja damai tidak bisa disuap, tidak bisa diajak korupsi, tidak mengutamakan kepentingan sendiri, keluarga atau kelompok. Raja damai sebagai hakim yang adil akan membela orang yang ditindas, orang yang diperlakukan tidak adil, yang menderita dan rendah hati menantikan pertolongan Raja damai, yang adil dan benar.

Raja Damai itu adil dalam menghukum orang yang tidak taat pada kehendak Allah, orang yang lalim membuat orang lain menjadi miskin, menderita tertindas. Raja Damai menghukum, membinasakan orang fasik, orang yang setia pada iblis, bukan dengan senjata, tapi dengan kuasa Firman. Raja damai adalah pahlawan bagi orang yang tertindas, yang diperlakukan tidak adil, dan tidak benar. Raja Damai membela kebenaran dan keadilan Tuhan. Raja damai mendirikan Kerajaan Allah dengan kebenaran dan keadilan Sejahtera untuk seluruh bumi, bukan untuk kelompok tertentu atau suku bangsa tertentu saja.

Zaman akhir adalah sejak Yesus lahir di dunia , kemudian Ia memberitakan Injil, menderita, disalib untuk menebus dosa manusia, mati dan bangkit, naik ke surga, sampai Yesus datang Kembali. Pada zaman akhir ini masih ada orang yang dikuasai oleh kesombongan, orang tidak mau bertobat, tidak mau merendahkan diri dan berbalik kepada Allah, masa bodoh dengan murka atau hukuman Allah. Orang seperti ini akan ditebang, seperti pohon yang tidak berbuah ditebang. Bangsa Israel digambarkan seperti pohon yang ditebang, tapi masih ada sisa batang, yang tumbuh tunas atau taruk, bertumbuh besar dan berbuah. Proses penebangan bangsa Israel, melalui pembuangan Babel, dan berbagai peristiwa yang menindas bangsa Israel. Tunas yang tumbuh adalah sisa-sisa Israel yang masih taat melakukan kehendak Allah, walau mengalami penderitaan, penindasan, diperbudak, tapi setia dituntun Tuhan sehingga lepas dari perbudakan. Orang yang taat dan setia akan masuk dalam Kerajaan Allah, Kerajaan Damai Sejahtera, hidup dalam damai Sejahtera, tanpa ada dosa, tidak ada yang menerkam, berbuat jahat, berbuat busuk.
Yesus dinubuatkan Yesaya menjadi Raja Damai, menjadi panji-panji bagi bangsa-bangsa. Pada saat kedatangan kembali, Yesus akan dicari-cari, dibutuhkan semua orang. Tempat kediaman Yesus, yaitu Kerajaan Allah akan dimuliakan, dihormati, dihargai semua orang. Orang yang tidak menanti kedatangan Yesus, maka ia tidak menghargai, tidak memuliakan Kerajaan Allah. Orang yang menanti, merindukan Kerajaan Damai Sejahtera, Kerajaan Allah, akan memuliakan, akan mengutamakan untuk mencari Kerajaan Allah dari pada kekayaan dunia, kekuasaan dunia, kehormatan dunia, kenikmatan dunia. Orang lebih dulu mencari Kerajaan Allah, karena itu yang paling mulia, paling berharga.

Raja Damai, Kerajaan Damai akan dicari bangsa-bangsa karena itu kita memuji Tuhan Raja Damai, kita memegahkan Raja Damai selamanya, dan kita menerima anugerah dan damai KerajaanNya seperti ungkapan dalam PKJ 108 ayat 1. Segala bangsa dunia, mari memuji Tuhan! Megahkan Dia s’lamanya, lagu syukur lantunkan! Terimalah anugerah dan damai kerajaanNya. Nyanyilah Haleluya! Amin

Berdoa:

Ya Tuhan kiranya kami makin rindu dan percaya akan hidup yang damai dalam Kerajaan Allah, yang dipimpin oleh Raja Damai, yang mengatur, memerintah, hidup kami dalam nama Yesus kami berdoa

GUNUNG MORIA MENANTI DENGAN BELAJAR DAN BERSUKACITA

Related Posts

Renungan Harian

”NASI HITAM”

Renungan Harian

AWAS, SESAT!

Renungan Harian

“PUJILAH TUHAN, KUDUSKANLAH NAMANYA!”

Renungan & Ibadah

  • Kebaktian Minggu 13 September 2025
  • Kebaktian Minggu 07 September 2025
  • Kebaktian Minggu 31 Agustus 2025
  • Kebaktian Minggu 24 Agustus 2025
  • Kebaktian Minggu 17 Agustus 2025
Gereja Kristen Indonesia Kwitang
GKI Kwitang berada di daerah Kwitang, Jakarta Pusat. Pada tanggal 11 Agustus 1929, jemaat Gereformeerd berbahasa Melayu di Batavia didewasakan dan digembalakan oleh seorang pendeta pribumi dengan majelis jemaat tersendiri. Tanggal itulah yang kemudian diperingati sebagai hari jadi GKI Kwitang. Anggota jemaat GKI Kwitang terdiri dari berbagai suku bangsa yang tersebar di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Depok.

Renungan & Ibadah

  • Kebaktian Minggu 13 September 2025
  • Kebaktian Minggu 07 September 2025
  • Kebaktian Minggu 31 Agustus 2025