Gereja Kristen Indonesia Kwitang
  • Home
  • Tentang GKI Kwitang
    • Contact
    • Pengumuman
  • Renungan & Ibadah
    • Renungan Harian
    • Perteduhan Jiwa
    • Ibadah Minggu
  • Liturgi Ibadah
  • Warta Gereja
December 17, 2024

MILIK KESAYANGAN TUHAN

admin Renungan Harian firman, harian, renungan, tuhan

Views: 0

https://youtu.be/LDy9dp0XF3w?si=vjdpxIt8ipG9s7aZ

Bacaan: Keluaran 19: 4-8

Salam sejahtera semoga kita makin percaya bahwa kita adalah milik kesayangan Tuhan, yang sungguh-sungguh mendengarkan firman Tuhan dan berpegang pada perjanjian Tuhan seperti yang diungkapkan dalam Keluaran 19:5 (TB2) Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi milik kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab seluruh bumi adalah milik-Ku.

Milik kesayangan Tuhan adalah orang hidupnya sepenuhnya menyesuaikan dengan janji-janji Tuhan, selalu mendengar Tuhan, melakukan perintah, kehendak Tuhan, seperti Abraham, Musa. Tuhan Yesus mendengar dan melakukan secara sempurna seluruh perintah dan kehendak Allah karena itu Yesus selalu disebut Anak yang diperkenan Allah, Anak yang dikasihi Allah Bapa, yang disayang Allah Bapa.

Orang yang menjadi milik kesayangan Tuhan, hidupnya sesuai janji Tuhan, yang sudah diucapkan Tuhan sejak Abraham dipanggilNya. Janji Tuhan adalah menjadi keluarga yang sangat besar, meliputi bangsa-bangsa di seluruh dunia. Keluarga yang sangat besar itu milik Allah, dari keturunan Abraham. Orang yang menjadi milik kesayangan Allah adalah orang yang mau meniru Abraham, yaitu mau pergi dari hidup lama menuju hidup baru di negeri atau kerajaan yang ditunjukkan Allah yaitu negeri atau kerajaan perjanjian. Pada waktu kedatangan Yesus kembali, negeri perjanjian kita adalah Kerajaan Allah atau Kerajaan Sorga. Janji Tuhan yang lain adalah hidup anak-anakNya diberkati Tuhan dan menjadi berkat bagi orang lain, yaitu untuk membawa orang lain diselamatkan Tuhan, masuk dalam negeri atau Kerajaan Allah yang dijanjikanNya.

Orang yang menjadi milik kesayangan Tuhan adalah orang yang mau dipelihara Tuhan seperti anak burung rajawali dipelihara, diangkat induknya di atas sayapnya (keluaran 19:3). Burung rajawali, memelihara anaknya dengan memberi makan yang dipilih induknya. Anak burung rajawali tidak makan semaunya, tapi sesuai kehendak induknya. Anak burung rajawali harus latihan terbang, tapi kalau mau jatuh, induk akan segera menolong ketika hampir sampai di tanah. Induk rajawali sangat cermat melihat anaknya sedang latihan terbang, ia tahu kapan anaknya jatuh dan hampir sampai ke tanah, dan segera menyelamatkan dan membawa kembali ke tempat aman, tenang, terlindungi di sarang induknya. Tuhan menyayangi kita adalah Tuhan yang kuat, berkuasa, sanggup melindungi, menyelamatkan, menolong pada waktunya seperti digambarkan dengan burung rajawali. Allah sudah memberi pengalaman iman di Mesir, betapa besar kuasa, kekuatan dan keperkasaan Allah ketika melepaskan bangsa Israel dari perbudakan Mesir dan membawa ke tempat aman, terlindungi damai sejahtera, bahagia, seperti anak rajawali di bawa ke tempat tenang damai bahagia di sarang induknya.

Kita milik kesayangan Allah, walau kita jatuh dalam dosa, Allah tidak ingin semua orang binasa dalam mati kekal karena dosa. Allah menyelamatkan orang berdosa, melalui penyesalan dosa, diampuni Yesus dan bertobat, mau menerima firman, perintah, kehendak Tuhan dan mau melakukan perintah Tuhan. Menerima firman adalah makanan roti hidup, yang dipilih Tuhan agar kita hidup, selamat, seperti rajawali memilihkan makanan untuk anaknya. Anak tidak bisa pilih sendiri makanannya.

Seperti burung rajawali menyelamatkan anaknya yang jatuh, Allah juga menyelamatkan kita dari dosa dan membawa kita ke tempat yang aman, terlindungi, damai Sejahtera, adil, bahagia, tempat itu adalah Kerajaan Allah atau Kerajaan Sorga. Kita semua bersukacita menanti kedatangan Yesus Kembali, saat kita diangkat , dibangkitkan dalam hidup kekal, masuk dalam Kerajaan Allah. Kita menanti kedatangan Yesus dengan menyesali dosa, diampuni, bertobat dan menerima kehendak, perintah Tuhan. Kita bersukacita karena berpegang pada janji Tuhan untuk hidup diberkati dan menjadi berkat, memberitakan kabar keselamatan kepada sebanyak mungkin orang agar mereka juga menyesali dosa, diampuni, bertobat, meninggalkan hidup lama, menerima hidup baru, menerima kehendak perintah Tuhan, masuk dalam Kerajaan Allah.

Apakah kita sadar bahwa kita milik kesayangan Allah? Kalau sadar kita milik kesayangan Tuhan, apakah kita juga menyayangi atau mengasihi Tuhan ? atau kita lebih mengasihi harta, uang, kekuasaan, kesenangan diri sendiri? Kalau orang lebih menyayangi harta, uang, kekuasaan, kesenangan diri sendiri maka orang tersebut, tidak akan menerima kehendak, perintah Tuhan, tidak akan merenungkan perintah atau kehendak Tuhan siang dan malam.

Apakah kita bangga menjadi milik kesayangan Tuhan, atau kita masa bodoh kalau kita disayang Tuhan ? Ada anak sangat disayang orangtua, tapi anak itu masa bodoh bahwa dirinya disayang orangtua. Anak ini masa bodoh, tidak mau mendengar perintah, kehendak orangtua, yang sebetulnya sangat berguna bagi anak itu. Apakah orangtua sakit hati diabaikan oleh anak kesayangannya ? ya sakit hati. Apakah orangtua membenci anaknya yang masa bodoh terhadap orangtua? Tentu tidak. Orangtua akan berusaha terus agar anaknya hidupnya benar, berhasil, selamat, semua upaya dilakukan orangtua sampai akhir hidup orangtua. Memang ada orangtua yang putus asa, akhirnya mengusir anaknya dari rumah karena kejahatan anak yang disayangi sangat keterlaluan. Allah Bapa, adalah orangtua yang sangat setia menyayangi anak-anakNya, anggota keluarga Allah. Ia tidak pernah membenci anak-anak kesayanganNya, terus diupayakan dengan segala cara agar anak-anakNya semuanya selamat masuk dalam Kerajaan Allah atau Kerajaan Sorga. Ada anak yang jatuh dalam dosa karena memberontak terhadap Allah , seperti anak yang hilang. Ketika anak yang hilang itu menyesali dosa, dan mau bertobat, maka Allah mengampuni, dan anak yang hilang mau hidup bersama Allah, hidup dalam aturan Allah, hidup dalam janji Allah, mau menerima perintah, kehendak Allah dalam Kerajaan Allah. Anak yang hilang itu, sejak ia lahir sampai selama-lamanya tetap menjadi milik kesayangan Allah. Allah tidak pernah berubah hatinya, kita tetap milik kesayangan Allah, hanya kita yang selalu berubah, ketika kita berdosa, memberontak seperti anak yang hilang. Kalau kita tidak mau menyesali dosa dan tidak mau bertobat, itu salah kita sendiri. Kita percaya bahwa Allah tidak berubah, kasihNya setia, sayangNya selama-lamanya.

Dalam menanti kedatangan Yesus kembali, kita percaya pada kehendak, perintah dan janji Tuhan, kita dirangkul Tuhan dan menjadi mutiara kesayangan Tuhan, kita bercahaya, bagai intan permata, kita bercahaya dengan perilaku hidup yang memberitakan keselamatan, seperti ungkapan dalam KJ 274 ayat 3. Anak-anak yang percaya dirangkul olehNya dan menjadi mutiara kesayanganNya. Reff: Tiap orang percaya kelak bercahaya bagai intan permata di mahkotaNya. amin

Berdoa:

Ya Tuhan kiranya kami makin percaya bahwa kami adalah milik kesayangan Tuhan, yang sungguh-sungguh mendengarkan firman Tuhan dan berpegang pada perjanjian Tuhan. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin

BILEAM BERNUBUAT HARAP AKAN TUHAN

Related Posts

Renungan Harian

”NASI HITAM”

Renungan Harian

AWAS, SESAT!

Renungan Harian

“PUJILAH TUHAN, KUDUSKANLAH NAMANYA!”

Renungan & Ibadah

  • Kebaktian Minggu 13 September 2025
  • Kebaktian Minggu 07 September 2025
  • Kebaktian Minggu 31 Agustus 2025
  • Kebaktian Minggu 24 Agustus 2025
  • Kebaktian Minggu 17 Agustus 2025
Gereja Kristen Indonesia Kwitang
GKI Kwitang berada di daerah Kwitang, Jakarta Pusat. Pada tanggal 11 Agustus 1929, jemaat Gereformeerd berbahasa Melayu di Batavia didewasakan dan digembalakan oleh seorang pendeta pribumi dengan majelis jemaat tersendiri. Tanggal itulah yang kemudian diperingati sebagai hari jadi GKI Kwitang. Anggota jemaat GKI Kwitang terdiri dari berbagai suku bangsa yang tersebar di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Depok.

Renungan & Ibadah

  • Kebaktian Minggu 13 September 2025
  • Kebaktian Minggu 07 September 2025
  • Kebaktian Minggu 31 Agustus 2025