”TEMPE GEMBUS”
Views: 0
Bacaan: Efesus 2:10 (TB 2)
“Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya”.
Salam sehat penuh rahmat, Tuhan sertamu!
Saudaraku, salah satu jenis tempe yang dikenal oleh masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur adalah tempe gembus. Tempe ini terbuat dari ampas tahu. Di Solo Jawa Tengah, tempe gembus ini merupakan bahan utama untuk membuat sate kere. Proses pembuatan tempe gembus secara tradisional melibatkan beberapa tahapan penting. Pertama, ampas tahu yang menjadi bahan utama harus ditiriskan untuk menghilangkan kadar airnya. Setelah proses penirisan selesai, ampas tahu dikukus hingga matang. Setelah didinginkan, ampas tahu ini dicampur dengan ragi tempe. Campuran ini kemudian dibungkus dengan daun pisang atau diletakkan di atas tampah dan ditutup dengan daun pisang. Bahan tersebut disimpan di tempat yang agak gelap selama sekitar dua hari hingga proses fermentasi selesai. Salah satu hasil penting dari fermentasi tempe adalah produksi vitamin B12 dan ragi yang turut memperkaya nilai gizi tempe. Tempe gembus dapat diolah menjadi berbagai hidangan. Tempe gembus mengandung sekitar 4 % protein dan 30,4 % serat kasar. Dengan demikian, tempe gembus menjadi sumber serat yang baik bagi mereka yang ingin menjaga kesehatan pencernaan. Tempe gembus menunjukkan kepada kita semua bahwa meski telah menjadi ampas, namun tetap berguna dan bergizi.
Saudaraku, tempe gembus mengingatkan kita tentang panggilan untuk tetap bermanfaat dan menjadi berkat. Besarnya berkat dan maanfaat tersebut bergantung dari identitas dan perilaku kita. Sedangkan identitas dan perilaku itu sangat ditentukan oleh siapa yang memiliki kita. Paulus mengingatkan, “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya”. Frasa ‘karena kita ini buatan Allah’ mesti dipahami sebagai ‘karena kita ini adalah hasil karya tangan dan milik Allah yang istimewa’. Paulus hendak mengingatkan bahwa kita ini sudah menjadi milik Allah sekarang, dan status ini akan lebih terlihat sempurna pada saat Kristus datang kembali. Status ini seharusnya mempengaruhi cara kita menghargai diri sendiri dan membentuk perilaku kita. Frasa ‘diciptakan dalam Kristus Yesus’ ini menjelaskan tentang bagaimana cara atau sarana Allah membuat kita menjadi karya dan milik Allah yang istimewa tersebut, yaitu: di dalam Kristus Yesus. Keberadaan kita yang istimewa ini hanya bisa terjadi melalui dan dalam persekutuan kita di dalam Yesus Kristus. Dengan kata lain, dalam persekutuan kita dengan DIA-lah, kita menjadi ciptaan yang baru. Frasa ‘untuk melakukan pekerjaan baik’ mengingatkan bahwa perbuatan baik kita itu mengikuti keselamatan di dalam Kristus. Hal itu jelas menunjukkan bahwa perbuatan baik bukan mendahului keselamatan. Dengan kata lain, kita berbuat baik karena sudah diselamatkan, bukan supaya diselamatkan. Dalam perspektif Paulus, perbuatan baik adalah hal yang mustahil dilakukan sebelum keselamatan di dalam Kristus. Frasa ‘yang dipersiapkan Allah sebelumnya’ hendak menyatakan bahwa perbuatan baik kita itu memang mengikuti keselamatan, namun ternyata Allah sudah memikirkan dan menyiapkan hal itu jauh sebelumnya. Nasihat Paulus ini kembali menegaskan bahwa jika konsep dan motivasi perbuatan baik kita lebih benar, maka hal itu seyogyanya berimbas pada perilaku kita sehari-hari.
Saudaraku, kita dihadirkan ke dalam dunia dengan maksud dan tujuan untuk menjadi mitra Allah dengan melakukan “pekerjaan-pekerjaan baik” yang sudah persiapkan oleh Allah sebelumnya. Oleh karena itu, sudah seharusnyalah kita mensyukuri keselamatan di dalam Kristus Yesus dan menggenapi rencana kekal Allah sebagai pemilik dari kehidupan kita. Tetap bermanfaat dan menjadi berkat seperti tempe gembus yang tetap bernilai gizi dan menjadi sumber serat kasar yang baik bagi tubuh. Selamat berjuang, Saudaraku, Tuhan Yesus memberkati.
Salam: Guruh dan keluarga.
Doa:
Ya Tuhan, jadikanlah diri kami ini sebagai alat-Mu untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik seperti yang telah Engkau persiapkan sebelumnya. Kiranya Roh Kudus menolong kami untuk dapat mewujudkannya. Terimakasih Tuhan Yesus, Amin.