PANGGILAN PRAPASKAH: “BERTOBAT”
Views: 0
Nas: Yoel 2:12-13,
“Tetapi sekarang juga,” demikianlah firman Tuhan, “berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, menangis, dan meratap.” Koyakakanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada Tuhan, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, Ia menyesal atas malapetaka yang hendak didatangkan-Nya.
Saudara-saudari yang dikasihi Kristus, kita sudah memasuki Minggu Prapaskah ke-3, apakah cukup menjadi perhatian bagi kita, dan bentuk apa perhatian kita menjalani Prapaskah ini. Ada yang menjalani puasa dan berpantang, dengan itu dia menyisihkan sejumlah dana untuk disumbangkan kepada orang yang dipandang layak menerimanya. Firman Tuhan kali ini mendukung panggilan “bertobat,” dan kita dengarkan dari nas renungan kita.
Untuk bertobat, kita terlebih dulu membuka hati di hadapan Allah dengan mengakui dosa-dosa kita. Pengakuan ini adalah urusan pribadi, walau oleh Yakobus dinasihatkan agar kita saling mengaku dosa dan saling mendoakan (Yak 5:16). Dengan pengakuan dosa, berarti kita kembali kepada Allah, itulah yang disebut dalam nas kita, “Koyakkanlah hatimu”. Kembali kepada Allah dengan segenap hati, itulah yang memberi isi sesungguhnya dalam doa, pujian, ibadah kita, bukan hanya di mulut, atau untuk memenuhi ritual, seremoni saja. Panggilan bertobat, ialah kembali kepada Allah, itulah yang disebut dengan kata “metanoia,” kembali menyerahkan hati kepada Allah bukan lagi mengikuti nafsu kedagingan. Kembali kepada Allah dengan membawa semua karya dan karier kita, jabatan, kekayaan, kesuksesan. Kita akui bahwa semua itu terjadi karena kemurahan dan seijin Tuhan. Kalau di dalamnya ada kecurangan, kejahatan kita mohon agar Tuhan meluruskannya dengan tekad pertobatan kita. Demikian sebaliknya, derita, kerugian, kita mohon perbaikan, dan jalan keluar sesuai dengan firman Tuhan.
Satu sifat Allah yang menjadi jalan pertobatan kita ialah: Allah pengasih, penyayang, panjang sabar, berlimpah kasih setia. Sifat Allah yang sedemikian bukan kesempatan untuk kita bermain-main dengan dosa, kita tidak membuang waktu, tenaga, dan harta, dan kalau di situ ada kecurangan, kejahatan, ayo, bertobat kembali kepada Allah. Harapan kita hanyalah belas kasih Allah, yang mau menerima kita kembali yang mau bertobat. Jalan penerimaan manusia yang bertobat itu sudah disebutkan oleh Yesus: “Akulah jalan, kebenaran dan hidup.” Jalan itu dibangun oleh Yesus Kristus dengan sengsara dan kematian di kayu salib. Kita hayati jalan sengsara dan kematian Kristus dalam Minggu Prapaskah ini.
Aplikasi:
- Apakah Anda telah mengaku dosa dan bertekad bertobat?
- Adakah harta, kedudukan, jabatan yang diperoleh dengan kejahatan, seperti sogok, bagaimana sekarang sikap Anda?
- Pernahkah Anda mengaku dosa disaksikan di hadapan pendeta Anda?
Mari berdoa:
Bapa surgawi, Bapa pengasih, panjang sabar, kami datang dalam pengakuan dosa melalui jalan yaitu Yesus Kristus. Kristus telah menanggung sengsara dan dosa kami di dalam kematian-Nya di kayu salib. Bapa, terimalah kami, dalam Kristus Tuhan, Amin. [AS240325]