Gereja Kristen Indonesia Kwitang
  • Home
  • Tentang GKI Kwitang
    • Contact
    • Pengumuman
  • Renungan & Ibadah
    • Renungan Harian
    • Perteduhan Jiwa
    • Ibadah Minggu
  • Liturgi Ibadah
  • Warta Gereja
April 1, 2025

BAHAGIA KARENA DIAMPUNI

admin Renungan Harian firman, harian, renungan, tuhan

Views: 0

https://youtu.be/FiNvXjerGW8?si=L1ucpp_YrcfEHiex

Bacaan: Mazmur 32: 1-11

Salam sejahtera! Semoga kita semakin merasakan kebahagiaan karena mengalami pengampunan dari Tuhan atas kesalahan dan dosa kita, seperti pengalaman pemazmur dalam Mazmur 32:1-2. Dahulu ia memiliki hati yang menipu, tetapi setelah diampuni oleh Tuhan, ia berubah dan tidak lagi berjiwa penipu.
Minggu Prapaskah IV sering disebut sebagai Minggu Laetare atau Minggu “Bersukacitalah.” Minggu ini menandai titik pertengahan masa Prapaskah dan menjadi momen penghiburan serta pengharapan di tengah pertobatan dan refleksi yang dijalani. Salah satu contoh belas kasihan dan pengampunan Allah dapat kita lihat dalam kisah anak yang hilang (Lukas 15:11-32), di mana sang anak bungsu mengalami kebahagiaan karena diampuni dan diterima kembali oleh Bapa, sementara anak sulung justru tidak merasakan sukacita karena hatinya penuh dengan kepahitan.

Minggu Prapaskah IV membawa harapan bahwa penderitaan bukanlah akhir dari segalanya. Yesus datang untuk menyelamatkan manusia dari dosa dan memberikan hidup yang baru, yang mengarah pada sukacita kebangkitan yang akan dirayakan pada Paskah. Masa ini mengingatkan kita untuk memperbarui iman, semakin mendekat kepada Tuhan, dan mengalami sukacita sejati dalam kasih-Nya. Di tengah perjalanan pertobatan, Allah tetap menyertai kita dengan kasih dan penghiburan-Nya.
Mazmur 32: menjelasakan tentang pengampunan yang membawa Kebahagiaan. Mazmur 32 mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaan karena pengampunan dari Tuhan. Pemazmur menceritakan penderitaannya saat berusaha menyembunyikan dosa, hingga akhirnya ia mengakuinya dengan jujur di hadapan Tuhan dan menerima pengampunan-Nya.

Pengakuan dosa merupakan bentuk kerendahan hati dan kejujuran terhadap diri sendiri. Ketika pemazmur tidak jujur dan menyembunyikan dosanya, ia mengalami penderitaan yang begitu dalam hingga berdampak pada kondisi fisiknya. “Tulang-tulangku menjadi lesu karena aku mengeluh sepanjang hari” (Mazmur 32:3). Hal ini menunjukkan bahwa beban dosa dapat menguras kekuatan fisik dan mental seseorang. Pengakuan dosa dihadapan Allah merupakan sesuatu yang penting dan menjadi jaminan perlindungan serta bimbingan-Nya bagi mereka yang hidup dalam pertobatan. Pengakuan dosa membawa pemulihan, bukan penghukuman, dan bahwa Tuhan adalah tempat perlindungan bagi orang-orang yang bertobat.

Dalam kehidupan sehari-hari, ada jemaat yang mengalami kesulitan ekonomi, sakit penyakit, kedukaan, masalah keluarga, dan pergumulan pendidikan anak. Tidak jarang, beban hidup yang berat membuat kita merasa tertekan dan kehilangan harapan. Namun, Mazmur 32 mengingatkan bahwa penderitaan bukan hanya datang karena kesulitan hidup, tetapi juga bisa muncul akibat dosa yang belum diakui. Tuhan menghendaki agar kita datang kepada-Nya dengan hati yang hancur dan jujur, sehingga kita dapat mengalami pemulihan sejati. Beban hidup jangan ditambah dengan hati yang tertekan seperti pemazmur. Kita harus mengakui dosa, pelanggaran, agar di tengah beban hidup kita tetap kuat, tegar, karena Tuhan memulihkan hati, memberi damai, sehingga kita kuat menghadapi pergumulan hidup kita.

Ketika kita sakit, berduka, ekonomi sulit jangan kita berpikir hanya kita saja yang berdosa, orang lain tidak berdosa. Kita berpikir sesuai dengan firman Tuhan bahwa semua orang berdosa (Roma 3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa….), hanya Yesus yang tidak berdosa (2 Korintus 5:21 Dia yang tidak mengenal dosa…). Kita tidak boleh menghakimi bahwa penyakit, kedukaan, kesulitan ekonomi, bencana, kecelakaan yang dialami orang lain itu karena ada dosa yang disembunyikan. Kita sama-sama orang berdosa jangan menghakimi satu dengan lainnya. Semua orang yang sakit, dan tidak sakit, yang berduka dan tidak berduka, yang kesulitan ekonomi dan yang tidak, yang kecelakaan dan tidak kecelakaan semuanya diminta Tuhan jujur mengakui dosanya, tidak disembunyikan agar mendapat kebahagian, kekuatan dalam menghadapi pergumulan hidup, dan tidak makin tertekan hatinya.

Dalam Perjanjian Lama, terdapat pemahaman bahwa dosa dan penyakit sering kali berkaitan, seperti dalam Bilangan 12:10 ketika Miryam terkena kusta akibat dosanya. Namun, dalam Perjanjian Baru, Yesus mengajarkan bahwa tidak semua penderitaan terjadi karena dosa pribadi (Yohanes 9:1-3). Penderitaan bisa menjadi kesempatan bagi Allah untuk menyatakan kemuliaan-Nya. Oleh karena itu, setiap kesulitan yang kita alami, baik karena dosa maupun pergumulan hidup lainnya, hendaknya membawa kita semakin dekat kepada Tuhan.

Allah mengampuni dan memberi Hidup yang Baru. Karena tidak lagi mampu menahan penderitaannya, pemazmur akhirnya mengakui dosanya kepada Tuhan. Ia menyadari bahwa kejujuran di hadapan Tuhan adalah satu- satunya jalan menuju kebahagiaan sejati. Tuhan menjawab pengakuannya dengan kasih-Nya, mengampuni segala kesalahannya.

Tuhan senantiasa memperhatikan manusia dan berusaha menyelamatkannya. Namun, jika manusia menolak kasih-Nya, mereka akan mengalami penderitaan seperti orang fasik. Sebaliknya, orang yang percaya kepada kasih setia Tuhan akan dikelilingi oleh kebaikan-Nya. Oleh karena itu, kita diajak untuk hidup dalam kejujuran, menjauh dari dosa, dan mengalami sukacita sejati di dalam Tuhan.

Sukacita pengampunan tidak dapat dirayakan sendirian. Pemazmur mengajak semua orang benar dan jujur untuk bersorak-sorai memuji Tuhan. Kebahagiaan terbesar adalah ketika seseorang merasa diterima dan dikasihi kembali oleh Allah. Inilah kebenaran iman yang ditegaskan juga oleh Rasul Paulus dalam Roma 4:7-8, bahwa manusia dibenarkan oleh Tuhan bukan karena perbuatan hukum Taurat, tetapi karena iman. Pemazmur diampuni dosanya bukan karena ritual keagamaan, tetapi karena ia percaya pada kasih setia Tuhan dan dengan jujur mengakui dosanya.

Pengampunan dari Allah begitu kuat sehingga orang yang menerimanya dapat memulai hidup yang baru. Namun, pertobatan tidaklah mudah karena menuntut kerendahan hati dan keberanian untuk meninggalkan dosa. Oleh karena itu, kita harus terus berjuang untuk hidup dalam kebenaran dan selalu datang kepada Tuhan dengan hati yang hancur.

Yesus mencari dan menyelamatkan orang berdosa. Tuhan selalu mencari orang yang berdosa. Ketika kita datang kepada-Nya dengan hati yang rendah, Ia akan menyambut dan mengampuni kita. Seperti ungkapan lirik lagu KJ 383 ayat 2: Ia cari yang berdosa, cari dikau pun. Datanglah, rendahkan hati, s’rahkan dirimu! Dulukala Ia sambut orang bercela; kini dikau pun disambut, diampuniNya. Reff: Baik kemarin, hari ini, s’lama-lamanya Yesus Kristus tak berubah, puji namaNya! Puji namaNya, puji namaNya! Yesus Kristus tak berubah, puji namaNya! amin

Berdoa:

Ya Tuhan, kiranya kami semakin merasakan kebahagiaan karena mengalami pengampunan dari Tuhan atas kesalahan dan dosa kami. Kiranya kami diubahkan untuk tidak lagi berjiwa penipu, tetapi hidup dalam kejujuran dan kasih-Mu. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.

KEMATIAN MANUSIA TUHAN TAHU KEBUTUHANMU

Related Posts

Renungan Harian

”NASI HITAM”

Renungan Harian

AWAS, SESAT!

Renungan Harian

“PUJILAH TUHAN, KUDUSKANLAH NAMANYA!”

Renungan & Ibadah

  • Kebaktian Minggu 13 September 2025
  • Kebaktian Minggu 07 September 2025
  • Kebaktian Minggu 31 Agustus 2025
  • Kebaktian Minggu 24 Agustus 2025
  • Kebaktian Minggu 17 Agustus 2025
Gereja Kristen Indonesia Kwitang
GKI Kwitang berada di daerah Kwitang, Jakarta Pusat. Pada tanggal 11 Agustus 1929, jemaat Gereformeerd berbahasa Melayu di Batavia didewasakan dan digembalakan oleh seorang pendeta pribumi dengan majelis jemaat tersendiri. Tanggal itulah yang kemudian diperingati sebagai hari jadi GKI Kwitang. Anggota jemaat GKI Kwitang terdiri dari berbagai suku bangsa yang tersebar di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Depok.

Renungan & Ibadah

  • Kebaktian Minggu 13 September 2025
  • Kebaktian Minggu 07 September 2025
  • Kebaktian Minggu 31 Agustus 2025