PULIHKAN KEADAAN KAMI, YA TUHAN
Views: 0
Bacaan: Mazmur 126
Salam sejahtera semoga kita makin dipulihkan keadaan kita menjadi pemulihan yang makin lengkap melalui perbuatan Tuhan yang besar (Mazmur 126:3-4)
Dalam NKB 170 ayat 1 dijelaskan bahwa jalan hidup tidak selalu tanpa kabut yang pekat, namun kasih Tuhan nyata pada waktu yang tepat. Ketika ekonomi sulit, keluarga sedang berduka, tubuh menderita sakit, atau kita bergumul dengan berbagai persoalan hidup, rasanya seperti berjalan dalam awan yang tebal dan gelap. Awan itu membuat kita kehilangan arah, masa depan terasa tak pasti, dan setiap langkah menjadi berat.
Namun, apakah kita percaya bahwa di balik awan yang gelap ada pelangi kasih Tuhan yang kekal? Bahwa kasih setia Tuhan tidak pernah berubah? Apakah kita yakin bahwa sehabis hujan akan tampak pelangi, sebagai tanda janji Tuhan yang teguh? Di balik kedukaan, kesulitan ekonomi, dan berbagai pergumulan hidup, kita tetap menanti dan berharap akan pelangi kasih Tuhan. Apakah ketakutan hidup kita akan sirna jika kita mengingat janji kasih-Nya yang setia?
Bangsa Israel yang hidup dalam pembuangan juga pasti mengalami masa-masa kelam. Namun justru di tengah penderitaan itulah mereka mulai menyadari bahwa mereka sangat membutuhkan pemulihan dan pertolongan dari Tuhan. Ketika akhirnya mereka kembali dari pembuangan, Mazmur ini, salah satu dari Nyanyian Ziarah, menjadi pujian syukur kepada Tuhan karena ratapan telah berubah menjadi sukacita dan harapan.
Nyanyian Ziarah. Mazmur 126 merupakan salah satu dari 15 “Nyanyian Ziarah” (Mazmur 120–134). Lagu-lagu ini diyakini digunakan oleh umat Israel saat mereka melakukan perjalanan ziarah ke Yerusalem, khususnya pada tiga hari raya besar Yahudi: Paskah, Pentakosta, dan Hari Raya Pondok Daun. Yerusalem secara geografis terletak di tempat yang tinggi, sehingga ziarah disebut juga “pendakian”.
Namun pendakian ini tidak hanya bersifat fisik, melainkan juga spiritual—sebuah simbol mendekatkan diri kepada Tuhan, meninggalkan kehidupan lama, dan memasuki persekutuan yang lebih dalam dengan-Nya.
Pemulihan yang Membuat Seperti Bermimpi. Mazmur 126:1 berbicara tentang pemulihan yang Tuhan lakukan atas Sion. Umat Tuhan merasa seperti orang yang bermimpi, karena besarnya sukacita dan keheranan mereka. Pemulihan itu bisa merujuk pada kembalinya mereka dari pembuangan di Babel atau tindakan penyelamatan besar lainnya oleh Tuhan.
Demikian juga kita. Ketika Tuhan memulihkan hidup kita, dari penderitaan, dari dosa, dari masa kelam, rasanya seperti mimpi. Pengalaman kasih karunia-Nya begitu besar dan ajaib. Ayat ini mengingatkan kita untuk selalu mengingat karya pemulihan Tuhan di masa lalu agar kita tetap memiliki pengharapan di masa kini dan masa depan.
Sukacita yang Menjadi Kesaksian. Mazmur 126:2 menggambarkan tawa dan sorak-sorai umat Tuhan karena pemulihan yang mereka alami. Bahkan bangsa-bangsa lain mengakui bahwa Tuhan telah melakukan hal besar bagi mereka. Ketika Tuhan memulihkan dan memberkati hidup kita, sukacita itu seharusnya menjadi kesaksian yang hidup bagi orang lain. Sukacita kita bukan untuk disimpan sendiri, tetapi untuk dibagikan. Dalam hidup yang penuh damai dan syukur, dunia dapat melihat Kristus melalui kita.
Mazmur 126:3 berkata, “Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.” Ini adalah pengakuan iman dan rasa syukur yang lahir dari hati yang mengenal karya Tuhan. Sukacita ini bukan emosi sesaat, melainkan respons dari hati yang menyadari bahwa semuanya adalah karena Tuhan. Kita diajak untuk merenungkan kembali karya Tuhan dalam hidup kita, dan tetap bersyukur meskipun situasi belum berubah total.
Kita Masih Membutuhkan Pemulihan. Mengapa setelah mengalami pemulihan umat Israel masih memohon pemulihan lagi? Karena hidup ini tidak pernah sepenuhnya sempurna. Selalu ada bagian-bagian dari diri, keluarga, masyarakat, dan dunia yang masih perlu dipulihkan oleh Tuhan. Kita butuh pemulihan setiap hari, sampai kita sepenuhnya masuk dalam Kerajaan Allah.
Pemulihan dari Tuhan digambarkan seperti sungai di tanah yang kering tiba-tiba dialiri air deras. Kita sudah pernah ditolong Tuhan, tetapi ada bagian hidup kita yang masih “kering” dan belum selesai. Maka kita berdoa: “Tuhan, Engkau sudah menolong kami dahulu, pulihkanlah kami lagi… lebih dalam, lebih luas, lebih lengkap.”
Menabur dalam Air Mata, Menuai dalam Sorak Sorai. Mazmur 126:5 berkata, “Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata akan menuai dengan bersorak-sorai.” Ayat ini menjadi janji dan penghiburan bagi mereka yang tetap setia dalam masa sulit, masa berduka. Menabur dengan air mata berarti tetap berusaha, bekerja, dan beriman walau dalam kesedihan atau penderitaan.
Menabur adalah tindakan iman. Dan menuai adalah hasil dari kesetiaan itu. Bersorak-sorai adalah sukacita yang datang sebagai buah dari kerja keras dan iman yang tidak sia-sia. Tuhan menghargai setiap air mata yang dicurahkan dalam kesetiaan.
Tetap Berjalan, Tetap Menabur. Mazmur 126:6 menggambarkan seseorang yang tetap melangkah maju walaupun menangis. Ia tidak menyerah dalam kesedihan, tetapi terus menabur benih. Dan Tuhan berjanji: orang seperti itu akan pulang dengan sorak-sorai sambil membawa hasil panennya.
Air mata dalam Tuhan tidak sia-sia. Penderitaan, kesetiaan dalam pelayanan, pengorbanan dalam keluarga, pendidikan iman yang melelahkan—semuanya akan berbuah sukacita jika dilakukan dengan iman.
Bagi orang tua yang membesarkan anak dalam iman, walaupun lelah dan belum melihat hasilnya, Tuhan menjanjikan panen rohani di kemudian hari.
Bagi para pelayan Tuhan, dan semua yang menabur Firman di tengah tantangan, Tuhan akan mengubah tangis menjadi sukacita. Kuncinya: tetap berjalan, tetap menabur, tetap percaya.
Tuhan menolong kita, membangunkan iman memulihkan kasih yang remuk. Tuhan mengubah hati kita dan Tuhan membentuk kita, seperti lirik PKJ 282 ayat 1 Tuhan, tolonglah, bangunkan iman; pulihkanlah kasih yang remuk.(2x) Ubahlah hatiku, jamahlah diriku biar di tanganMu berbentuk. Tuhan, tolonglah bangunkan iman; pulihkanlah kasih yang remuk. Amin
Berdoa:
Ya Tuhan pulihkan keadaan kami menjadi pemulihan yang makin lengkap melalui perbuatan Tuhan yang besar, dalam nama Yesus kami berdoa amin.