JALAN YANG DIBERKATI
Views: 0
Nas: Mazmur 118:26,
Diberkatilah dia yang datang dalam nama TUHAN! Kami memberkati kamu dari dalam rumah TUHAN!
Saudari-saudari yang dikasihi Kristus, ibadah Minggu kemarin disebut Minggu Palma, untuk itu daun-daun palma dihadirkan. Minggu Palma dengan daun palma itu merujuk saat peristiwa Yesus memasuki Yerusalem, dengan menunggang keledai, sebagai lambang damai dan kelemah-lembutan hati. Perjalanan Yesus bersama murid-Nya, memulai menunjukkan perjalanan seorang raja, murid-murid menghamparkan jubah mereka di jalan yang dilalui keledai tunggang itu. Sontak dengan spontan masyarakat bergabung, lebih lagi mereka memotong ranting-ranting dan daun palma dilambai-lambaikan di sepanjang perjalanan Yesus. Lambaian itu sudah merupakan prosesi disertai dengan seruan: “Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan …” perjalanan ini sungguh menjadi kejutan bagi para petinggi Yahudi di Yerusalem.
Kita melihat dalam sambutan masyarakat terhadap Yesus, tidak terlepas dari apa yang telah diajarkan, yang telah dilakukan Yesus di sepanjang pelayanan-Nya. Penyambutan itu berisikan pengharapan penuh, agar Yesus menyatakan diri sebagai Raja Israel, sebagai Mesias yang membebaskan Israel khususnya dari penjajahan orang Roma. Memang sungguh kedatangan Yesus ke Yerusalem untuk menyatakan diri sebagai Raja, tetapi bukan hanya untuk teritorial Israel, bukan hanya untuk satu bangsa, walau mereka disebut Israel umat Tuhan. Tetapi teritorialnya ialah seluruh bumi, dan untuk semua bangsa dan bahasa di muka bumi. Dia masuk ke Yerusalem membawa pembebasan bagi manusia, bukan mengalahkan pemerintahan Roma yang menjajah bangsa Israel, tetapi untuk membebaskan dari dosa yang menindas manusia. Penghulu dosa itu ialah Iblis, yang sudah menguasai hati manusia sejak Adam dan Hawa, yang tidak mampu mengalahkan Iblis.
Dalam Minggu Palma ini kita menghayati perjalanan Yesus yang dramatis mengalahkan Iblis, diawali dengan sorak: “Diberkatilah dia yang datang dalam nama TUHAN!..” Perjalanan ini bukan rencana Yesus sendiri, tetapi telah dinubuatkan termasuk dalam Mazmur nas renungan ini, perjalanan Yesus ini dalam nama Tuhan. Sorak orang banyak yang mengandung pengharapan, dan sorak itu dipertanggung jawabkan oleh Yesus dalam menanggung sengsara dosa dan memasuki kematian untuk dikalahkan-Nya dalam kebangkitan-Nya. Dengan melambaikan daun palma, kita mengenang jalan sengsara yang ditempuh oleh Yesus untuk meraih kemenangan bagi manusia berdosa. Sorak berbunyi: “Diberkati dia yang datang dalam nama TUHAN”, akan berganti dengan seruan “salibkan Dia,” begitulah Yesus menggenapi pengharapan orang berdosa.
Aplikasi:
- Bagi Anda apakah penting Minggu Palma, atau sama saja dengan Minggu biasa?
- Saat ini, sebesar apa harapan Anda akan Yesus Kristus?
- Seandainya Yesus tidak rela mati disalib, siapa yang menjadi harapan “keselamatan” bagi Anda?
Mari berdoa:
Bapa kami yang di surga, terima kasih Yesus Kristus berhasil menjadi harapan keselamatan kami. Tiada harapan lain, tiada Juruselamat yang lain, hanya Yesus, sempurna itu bagi kami. Terpujilah Bapa dalam Yesus Kristus dengan persatuan-Nya dengan Roh Kudus. Amin. [AS140425]