Gereja Kristen Indonesia Kwitang
  • Home
  • Tentang GKI Kwitang
    • Contact
    • Pengumuman
  • Renungan & Ibadah
    • Renungan Harian
    • Perteduhan Jiwa
    • Ibadah Minggu
  • Liturgi Ibadah
  • Warta Gereja
April 28, 2025

PASTI BANGKIT

admin Renungan Harian firman, harian, renungan, tuhan

Views: 0

https://youtu.be/qz4AgE47CKE

Nas: Ayub 19:25 (TB),

Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu.

Saudara-saudari yang dikasihi Kristus, gema Paskah yang kita serukan: “Yesus bangkit, soraklah, Haleluya,” semoga tidak langsung pudar, tetapi bertumbuh karena telah menjadi pengharapan masa depan yang pasti. Gema ini akan terlupakan karena tidak mendayagunakan kekuatan iman akan Kristus yang bangkit dalam menghadapi suka-duka kehidupan ini. Saat kesukaan, keuntungan, karier yang melangkah maju, membuat orang berhitung kemampuan, kecerdasan, relasi yang dia bina, membuat strategi lancar berhasil, sehingga kuasa, kasih Tuhan terlupakan, doa dan kehendak Tuhan hanya buah bibir saja bukan dari penghayatan imannya. Sebaliknya duka dan penderitaan, penyakit dan kejahatan orang lain, membuat kehidupan dan usahanya menjadi jatuh. Apa lagi saat kematian menjemput salah satu anggota keluarga. Saat seperti ini orang memaklumi dirinya untuk menjauh dari Tuhan, dengan berkata kuasa Tuhan, tidak mampu diandalkan. Berarti imannya kepada Kristus meredup dan padam.

Nas renungan kita adalah ungkapan pergumulan yang mendalam oleh Ayub, seorang hamba Tuhan yang saleh. Pergumulan hidup yang dihadapi Ayub beruntun, diawali dari bencana yang menghilangkan harta kekayaannya. Berikutnya kematian putra-putrinya mengalami bencana bersama pada hari yang sama. Dengan musibah yang memutar keadaan hidupnya dari seorang yang kaya, menjadi miskin dan dirundung dukacita. Menghadapi musibah itu Ayub dengan tegar dan pasti berkata: Terpujilah Tuhan, karena Dia yang memberi, Dia yang mengambil. Datang penyakit menimpa tubuhnya, digerogoti bisul yang mendatangkan koreng menjijikkan, membuat isterinya buka mulut mencela Ayub, isterinya berkata: Ayub kutuki Tuhan itu dan mati saja. Begitulah isterinya yang putus asa melihat keadaan yang dialami Ayub. Datanglah sahabat-sahabat ayub, maksud mereka menghibur dengan saran agar Ayub mengaku salah dosanya di hadapan Tuhan, sehingga musibah dan penyakit itu menimpa dia, Atas nasihat teman-temannya ini membuat supaya Ayub berpendapat bahwa keberhasilannya mendapat harta adalah karena jasa dan kemampuan diri sendiri, sehingga Tuhan mengaruniakan harta, putra putri dan kesehatan, sebaliknya karena salah dosa yang dilakukannya kepada Tuhan, maka musibah dan penyakit ditimpakan Tuhan kepadanya. Ayub menyadari keberdosaannya, tetapi dia tidak melihat karena dosa “yang ini,” atau dosa “yang itu” sehingga Tuhan menimpakan musibah dan penyakit itu kepadanya. Ayub menolak saran dari sahabat-sahabatnya, dengan pasti dia mengatakan musibah itu bukan balasan karena suatu dosa yang dilakukannya, tetapi di atas musibah itu “terpujilah Tuhan.” Demikian kokoh harapan dan keyakinan Ayub akan Penebusnya, yang berkuasa bangkit di atas debu yang fana. Penebus itu yang bangkit dari kematian (debu), hanya Yesus Kristus yang telah bangkit kita rayakan pada Paskah.

Aplikasi:

  1. Sejauh mana Anda mampu menyatakan kesabaran dalam penderitaan, adakah contohnya?
  2. Karena Kristus bangkit “ada hari esok,” kalau Kristus tidak bangkit hari esok Anda ke mana?
  3. Orang pintar, cerdas, adakah tempat Yesus Kristus bagi dia?

Mari berdoa:

Bapa kami yang di surga, puji syukur hidup iman kami diperkaya oleh kisah Ayub hamba Tuhan. Harapan kami kokoh baik hari ini mapun masa depan yang dijamin oleh Kristus yang bangkit. Amin. [AS280425]

Kebaktian Minggu 27 April 2025 DALAM NAMA TUHAN KUPATAHKAN SERANGAN MEREKA

Related Posts

Renungan Harian

”NASI HITAM”

Renungan Harian

AWAS, SESAT!

Renungan Harian

“PUJILAH TUHAN, KUDUSKANLAH NAMANYA!”

Renungan & Ibadah

  • Kebaktian Minggu 13 September 2025
  • Kebaktian Minggu 07 September 2025
  • Kebaktian Minggu 31 Agustus 2025
  • Kebaktian Minggu 24 Agustus 2025
  • Kebaktian Minggu 17 Agustus 2025
Gereja Kristen Indonesia Kwitang
GKI Kwitang berada di daerah Kwitang, Jakarta Pusat. Pada tanggal 11 Agustus 1929, jemaat Gereformeerd berbahasa Melayu di Batavia didewasakan dan digembalakan oleh seorang pendeta pribumi dengan majelis jemaat tersendiri. Tanggal itulah yang kemudian diperingati sebagai hari jadi GKI Kwitang. Anggota jemaat GKI Kwitang terdiri dari berbagai suku bangsa yang tersebar di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Depok.

Renungan & Ibadah

  • Kebaktian Minggu 13 September 2025
  • Kebaktian Minggu 07 September 2025
  • Kebaktian Minggu 31 Agustus 2025