Dari Kegagalan Menjadi Potensi
Views: 0
Bacaan: Lukas 5:5
5:5 Simon menjawab: “Guru, y telah sepanjang malam kami telah bekerja keras, tetapi tidak menangkap apa-apa. PerkataanMu itu, aku akan menebarkan jala.”
Salam salam Kasih Kristus bagi sahabat semua: bapak-ibu, para muda dan para anak. Kadang kita hanya memperhatikan dan memuji-muji keberhasilan, kesusksesan dan semua hasil dari padanya. Padahal kita semua juga menyadari bahwa untuk sampai pada keberhasilan pun kesuksesan semua itu melalui apa yang sering kita sebut dengan kegagalan, kesedihan, masa sulit dll. Lalu mrngapa kita hanya memperhatikan dan bangga saja pada keberhasilan dan kesuksesan? Sehingga kita kehilangan kekuatan dan semangat pada masa kejatuhan, sulit atau dan kesedihan. Bukankah hidup akan menjadi semakin hancur, sulit dan menyedihkan jika kita hanya memperhatikan kejaruhan, kesulitan dan kesedihannya melulu. Itulah sebabnya kita pun mestinya memandang bahwa kejatuhan, kesedihan dan masa sulit, itu semua dapat mejadi kesempatan untuk bangkit bahkan menemukan kekuatan dan kemampuan diri.
Dalam bacaan Alkitab hari ini, kita diperlihatkan bagaimana para murid Tuhan mengalami kekecewaan dan kegagalan karena telah semalaman itu, mereka telah berjuang dan bekerja keras untuk mendapatkan ikan di jalanya, pastilah tenaga, keringat, pikiran telah merekan, namun tak satupun mereka dapatkan. Mereka adalah para nelayan handal, yang tentulah telah mengeluarkan segala tenaga dan daya untuk memperoleh ikan hari itu. Namun semua tenaga daya itu menghasilkan hal yang kosong belaka. Kekecewaan dan kesedihan pastilah melanda para murid hari itu.
Dalam kelelahan dan kekecewaan dan bahkan kesedihan juga kehilangan semangat, Tuhan Yesus datang kepada mereka, metuh mereka menebarkan jala sekali lagi. Tuhan ini agak aneh, mereka bukan nelayan baru, mereka adalah nelayan kawakan, dan telah berusaha mendapatkan ikan semalaman, namun tak memperolehnya; itulah pikiran yang tersirat dari kalimat: (ayat 5)
Yang diucapkan Simon: “Guru telah sepanjang malam kami telah bekerja keras…”, ini seolah mau menegaskan bahwa mereka memahami dan mengerahui pasti bahwa sungguh-sungguh tak ada ikan hari ini di danau, itulah yang menyebabhkan mereka tak menangkap ikan haru ini. Namun kita bersyukur bahwa walau secara pengetahuan dan kemapuan para murid telah menunjukkan kegagalan dan keadaan yang tak memunggkinkan untuk memperoleh ikan, namun karena Tuhan Yesus yang menyuruhnya, maka mereka melakukannya juga. Ini adalah sikap dan perbuatan yang setia dan taat kepada Tuhan. Sukap ini adalah langkah yang mendasari segala sikap dan perbuatan para murid, yang walau bertentangan dengan segala pengetahuan dan pengalaman mereka, namun terap aetia dan taat pada kehendak Tuhan Yesus. Ini juga menunjukkan bahwa para murid menyadari bahwa Tuhan Yesus mengetahui dan memiliki kuasa yang melampaui pengetahuan dan kemampuan mereka. Bagaimana hasil dari ketaatan dan kesetiaan itu, diserahkan saja pada Tuhan Yesus saja. Sikap mereka yang setia dan taat pada perintah Tuhan Yesus itulah yang membuat mereka lalu direngkuh oleh Tuhan untuk tak hanya menjadi penjala ikan namun bahkan menjadi penjala manusia. Potensi ini terpancar ketika mereka setia dan taat pada kehendak Tuhan; Karena Allah, dengan kuasa dan kebesaranNya, sanggup meberi yang terbaik bahkan yang tak dapat diduga oleh kita umat yang taat dan setia kepadaNya.
Demikianlah Para murid yang tadinya mengalami kekecewaan dan kesedihan menyadari keterbatasannya sebagai manusia terbatas di hadapan Tuhan Allah dalam Yesus Kristus yang tak terbatas, lalu menemukan bahwa segalanya pengalaman pahit, jika deserahkan kepada Tuhan dan tetap setia dan taat kepadaNya, maka Allah, akan menunjukkan segala potensi lebih lagi yang dapat mendukukungnya hidup dan menghidupi kehidupan yang Tuhan berikan kepadaNya. Dari kegagalan, didalam dan bersama Tuhan membuat para murid dan juga kita umatNya, yang setia dan taat kepada Allah, direngjuhNya segingga dapat menerima dan melihat potensi diri bagi kebesaran dan kemuliaan NamaNya. Kiranya tiap kita berkata: “mulai sekarang dan seterusnya, dalam keadaan apapun aku akan tetap taan dan setia kedan Allah dalam Tuhan Yesus Kristus. Dialah sumber kekuatan dan pertumbuhan diri dan imanku”.
Tuhan memberkati setiap orang yang taat dan seria kepadaNya (LiN-RH, 07-04-2025)