Gereja Kristen Indonesia Kwitang
  • Home
  • Tentang GKI Kwitang
    • Contact
    • Pengumuman
  • Renungan & Ibadah
    • Renungan Harian
    • Perteduhan Jiwa
    • Ibadah Minggu
  • Liturgi Ibadah
  • Warta Gereja
May 23, 2025

AWAS MELEDAK!

admin Renungan Harian firman, harian, renungan, tuhan

Views: 2

https://youtu.be/IO6PQYpib1g

Bacaan: Kejadian 31: 44 (TB 2)
”Sekarang, marilah kita mengikat perjanjian, aku dan engkau, dan hendaklah ada saksi antara aku dan engkau”

Syalom jemaat yang terkasih didalam Tuhan.. Semoga bapak/ibu/saudara-saudari dalam keadaan sukacita.. Tidak ada orang yang senang berada dalam konflik, namun menghindari konflik juga tidak selalu benar. Sikap mendiamkan dan tidak ingin berkonfrontasi bisa menjadi bahaya dalam sebuah hubungan. Seperti sebuah pepatah yang mengatakan, “Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit.” Perasaan tidak senang dan tidak nyaman yang terus menerus dipendam, hanya akan membuahkan amarah yang akan berkembang menjadi bom waktu yang bisa meledak kapan saja.
Telah sekian lama, Yakub menahan perasaannya yang terluka karena selama dua puluh tahun, ia bekerja di rumah Laban, telah sepuluh kali Laban, ayah mertuanya mengubah upah Yakub (Ay. 41).

Sampai pada satu titik, Yakub memutuskan untuk pergi dari rumah Laban, dengan membawa istri, anak-anak serta semua ternak yang ia dapatkan darinya (Ay. 20-21). Mengetahui hal itu, Laban tidak tinggal diam. Ia beserta sanak saudaranya mengejar Yakub dan akhirnya menjumpai Yakub di pegunungan Gilead (Ay. 23).

Yakub yang terluka hatinya dan juga Laban yang tersakiti oleh sikap Yakub akhirnya saling mengutarakan isi hatinya, satu dengan yang lain. Mereka tidak menyelesaikan pertikaian mereka dengan kebencian dan kemarahan, justru sebaliknya Yakub dan Laban mengikat suatu perjanjian di hadapan Allah yang mereka namakan Galed dan Mizpa.

Mereka meminta TUHAN untuk menjaga perjanjian yang mereka buat tersebut, sehingga masing-masing pihak tidak akan berbuat jahat seorang terhadap yang lain. Pertikaian mereka berakhir damai, lalu mereka mengadakan perjamuan makan dan sebelum berpisah Laban mencium dan memberkati anak-anak dan cucu-cucunya.

Tak bisa dipungkiri dalam kehidupan berkeluarga, bergereja ataupun bermasyarakat, ada banyak hal yang dapat membuat kita tidak senang dan tidak nyaman dengan orang lain. Janganlah kita bertahan dalam kebencian dan kemarahan.
Janganlah kita memendamnya berlarut-larut, sebab itu akan menjadi bom waktu yang siap meledak. Jikalau ada perasaan tidak senang dan tidak nyaman, adalah baik jika kita berani untuk mengutarakannya, agar menemukan solusi dan dapat saling mengerti. Dengan demikian kedamaian akan selalu ada dalam kehidupan kita berkeluarga, bergereja ataupun bermasyarakat. Selamat berefleksi, Tuhan memberkati.

“PEKERJA YANG BAIK, BERSAKSI BAGINYA!” ”KAYU MANIS”

Related Posts

Renungan Harian

”NASI HITAM”

Renungan Harian

AWAS, SESAT!

Renungan Harian

“PUJILAH TUHAN, KUDUSKANLAH NAMANYA!”

Renungan & Ibadah

  • Kebaktian Minggu 13 September 2025
  • Kebaktian Minggu 07 September 2025
  • Kebaktian Minggu 31 Agustus 2025
  • Kebaktian Minggu 24 Agustus 2025
  • Kebaktian Minggu 17 Agustus 2025
Gereja Kristen Indonesia Kwitang
GKI Kwitang berada di daerah Kwitang, Jakarta Pusat. Pada tanggal 11 Agustus 1929, jemaat Gereformeerd berbahasa Melayu di Batavia didewasakan dan digembalakan oleh seorang pendeta pribumi dengan majelis jemaat tersendiri. Tanggal itulah yang kemudian diperingati sebagai hari jadi GKI Kwitang. Anggota jemaat GKI Kwitang terdiri dari berbagai suku bangsa yang tersebar di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Depok.

Renungan & Ibadah

  • Kebaktian Minggu 13 September 2025
  • Kebaktian Minggu 07 September 2025
  • Kebaktian Minggu 31 Agustus 2025