LUKA YANG DIPULIHKAN

Views: 0

Seringkali, “luka” yang tertanam  menjadikan kita sebagai sosok yang penuh kecurigaan, amarah dan kekecewaan. “Luka” ini, menghambat karunia dan karya Tuhan yang dapat kita terima atau dan kita mau salurkan. 

Luka yang tidak tersembuhkan, bagai dosa yang tersembunyi. Ia tidak kelihatan, tapi berpengaruh pada “cara kita melihat, merasa dan berkarya”. Tanpa sadar, seseorang bisa menjadi pembenci, perusak, dan penghasut. Seorang anak yang terluka karena sejak kecil orang-tuanya tidak mepercayainya, kemungkinan besar akan tumbuh menjadi seorang yang penuh kecurigaan pada sesamanya. Dan mungkin masih banyak contoh lainnya. Pikiran, perasaan dan sikap dari mereka yang dipenuhi luka dalam dirinya, akan mewujud menjadi suatu yang menghancurkan. 

        Kenyataan di atas membuat kita semua, yang memiliki “luka” menjadi butuh  untuk dapat terbebas dari luka yang berlanjut pada dosa adalah:  kesadaran bahwa kita memiliki luka tersebut. Kesadaran adalah langkah awal dari merekonstruksi diri yang “rusak”. Ini seperti kata Alkitab: “orang sakit yang memerlukan Tabib…., Hanya orang berdosa yang memerlukan Tuhan’ untuk memperoleh pengampunan dan pemulihan.

          Bacaan Alkitab di atas, adalah sebuah pemandangan yang diperlihatkan dari mereka yang memiliki luka/dosa lalu ditawarkan pemulihannya oleh Tuhan sendiri melalui Petrus. 

Mereka yang dipenuhi oleh dosa, tidak sanggup melihat kebesaran Tuhan yang melampaui diri; Tidak sanggup melihat perbedaan antara mabuk atau dikuasai oleh Roh Tuhan. Mereka dibatasi oleh pemahaman akibat pola yang umum yang terbatas semata. Padahal kebesaran  Tuhan dapat hadir dalam diri umatNya  melampaui keterbatasan yang diterima  umum. Sangkanya manusia hanya bicara terbatas dalam bahasanya masing-masing, Namun kuasa Tuhan menunjukkan bahwa mereka dapat berkata-kata dalam bahasa-bahasa yang lain. Kesadaran pada luka, dosa dan keterbatasan diri sangat dibutuhkan bagi setiap orang yang mau menerima dan mengalami kebesaran dan Kuasa Tuhan. 

           Tuhan yang Maha kasih itu, datang kepada kita, mengulurkan tanganNya dan membuka hatiNya untuk menyelamatkan. Kisah 2:21 “Dan barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan.” Adalah sebuah tawaran kasih besar  bagi mereka yang mau bertobat. Keselamatan dari luka masa lalu  yang seringkali berakibat dosa, yakni  sikap dan perbuatan yang melawan Tuhan. Dengan kasih Allah, anugerah-Nya, dan kuasa-Nya, umat yang datang dalam kerendahan hati kepada Tuhan, dalam pengakuan permohonan yang tulus untuk menerima Kasih dan Kuasanya, akan di terimaNya, diubahkan dan dibarui menjadi ciptaan baru. Mereka ini akan mendapat pemulihan dari luka dan kuasa dosa yang menyertainya, lalu dikuatkan dan dimampukan untuk mengabarkan berita pertobatan dan pemulihan dalan kasih dan kebenaran Tuhan.    

           Di Minggu Pra-Paskah ini, marilah kita sungguh meyakini bahwa pertobatan, pemulihan dan kasih Tuhan masih dan terus terjadi dalam hidup kita dan hidup sesama kita. 

Tuhan bersama kita, IMMANUEL.(LiN24-03-2021)