MEZBAH UCAPAN SYUKUR
Views: 0
Bacaan: Kejadian 8: 20-21
Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi Tuhan; dari segala binatang yang tidak haram dan dari segala burung yang tidak haram diambilnyalah beberapa ekor, lalu ia mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah itu. Ketika Tuhan mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah Tuhan dalam hati-Nya: “Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan.
Kita sudah mengikuti dari ibadah-ibadah dari Minggu tgl 1 Agustus 2021 dan Renungan Harian untuk kita bersyukur dalam beberapa hal, antara lain, Hari Ulang Tahun GKI Kwitang ke-92, 34 Tahun Penyatuan GKI, dan 76 tahun Proklamasi RI. Kita bersyukur, berterima kasih, Haleluya Puji Tuhan, Dirgahayu dan ucapan yang sejenisnya. Ucapan itu kita akan nyatakan dengan tindakan, dengan perbuatan, itulah yang diharapkan melalui renungan ini dengan Tema: MEZBAH UCAPAN SYUKUR.
Nuh bersama isteri, anak-anaknya dan isteri anak-anaknya, hewan dan binatang seisi bahtera itu selamat. Hal terpenting kita renungkan dengan peristiwa air bah ini, ada maksud dan tujuan Allah menurunkan air bah. Nuh dan keluarganya telah diisolasi (stay at home), tidak mungkin keluar bahtera, tidak melihat dunia luar, tidak berkomunikasi dengan alam luar, tidak mengenal kesenangan lain, tidak ada foya-foya kecuali kecukupan hidup sehari-hari. Kejenuhan, hidup monoton, bosan, cape mengurus hewan dalam bahtera, semua itu mereka jalani, dengan berpanjang sabar mereka menantikan kelanjutan rencana dan tindakan Tuhan.
Sebagian kecil yang dialami Nuh dan keluarganya selama hidup di bahtera, bisa kita lihat dan alami dengan pandemik covid-19. Pada awal pandemik ini para korban meninggal dimakamkan dipemakaman biasa dengan menanam jenazah oleh pertugas beberapa orang dengan pacul. Tetapi pada pertengah Juli sampai awal Agustus, pemakaman dilakukan dengan alat berat, yang dijejer sampai delapan atau sepuluh jenazah. Petugas pemakaman bekerja sampai pkl. 10.00 malam. Apa maksud Tuhan dengan wabah ini, sambil kita menjaga diri untuk “masuk ke bahtera” menghindar dan menyelamatkan diri dari pandemik covid-19 ini.
Setahap demi setahap Nuh menanti rencana Tuhan dan tiba saatnya Tuhan sendiri menyuruh mereka keluar dari bahtera. Nuh keluar dari bahtera, dari isolasi, menghirup udara kehidupan baru, mereka melanjutkan kehidupan seperti sedia kala, membangun kehidupan keluarga, bekerja, berusaha, untuk maju terus. Pokok perhatian kita ialah, apa yang dilakukan oleh Nuh setelah keluar dari bahtera itu. Setelah Allah membuka kembali pintu bahtera itu, Nuh mendirikan MEZBAH SYUKUR. MEZBAH adalah sarana berkomunikasi dengan Allah, bukan bentuk atau bahannya melainkan fungsinya. Nuh mempersembahkan korban bakaran, dia tidak buru-buru menikmati makan, minum, wisata, tetapi suatu teladan, dia mendirikan MEZBAH (sarana berkomunikasi) untuk Tuhan dengan korban, dan korban itu menjadi bau yang harum bagi Allah. GKI Kwitang bersama masyarakat kita, setahap demi setahap kita jalani kehidupan ini, menikmati sebagaimana kita ada. Ekonomi, beban hidup makin berat, telah banyak kita menahan diri untuk tidak belanja di mall, tidak bersukaria di restoran, menahan langkah tidak bepergian walaupun itu penting. Apakah untuk itu kita telah mendirikan MEZBAH untuk berkomunikasi, memohon dan mengucap syukur kepada Allah hari lepas hari atas keadaan yang kita alami hingga saat ini.
Mari kita aplikasikan renungan ini dengan tema: MEZBAH SYUKUR, dengan pokok berikut:
- Perjalanan GKI Kwitang 92 tahun, tak lain atas keikutsertaan Anda, khusus di HUT ke-92 ini apa hadiah khusus yang Anda persembahkan?
- Tujuh puluh enam (76) tahun RI, patut kita syukuri, apa hadiah khusus yang Anda persembahkan untuk negeri kita ini?
- Yakinkah Anda pandemik covid-19 akan berakhir dan kita kembali hidup sedia kala (sebelum covid-19) dan bagaimana sikap Anda menantikannya?
Mari berdoa: Bapa Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur 92 tahun GKI Kwitang. Tuhan perkenankan kami melakukan pengutusan Tuhan di dunia yang kami hidup. Kami nantikan rencana Tuhan selanjutnya untuk GKI Kwitang. Kami bersyukur 34 tahun penyatuan GKI, doa kami agar makin nyata kehadiran GKI dalam kesaksian dan pelayanannya mendatangkan damai sejahtera bagi banyak orang, nyatakan rencana Tuhan selanjutnya untuk gereja kami GKI. Kami bersyukur 96 tahun kemerdekaan RI, doa kami negeri ini makin maju, rakyat makin sejahtera. Nyatakan rencana Tuhan, khususnya di tengah pandemik covid-19 ini. Gerakkan hati kami untuk ikut berperan aktif baik untuk gereja Tuhan, juga untuk masyarakat dan bangsa kami. Dalam Kristus kami berdoa. Amin.