CICAK-CICAK DI DINDING
Views: 0
Bacaan: Mazmur 37:5-6
”Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang”.
Salam sehat penuh rahmat, Tuhan sertamu!
Saya yakin bahwa Anda tentu pernah melihat cicak. Cicak adalah hewan reptil yang biasa merayap di dinding rumah atau pohon. Ada cicak yang berwarna abu-abu, tetapi ada pula yang berwarna coklat kehitam-hitaman. Cicak biasanya berukuran sekitar 10 centimeter. Cicak bersama dengan tokek dan sebangsanya tergolong ke dalam suku gekkonidae. Dan fakta yang lain adalah bahwa cicak ternyata dapat bertahan hidup sampai 15 tahun.
Banyak ahli mengatakan bahwa nama cicak ini berasal dari suara binatang ini yang berbunyi ‘cek..cek..cek..’. Meski kadang cicak ini bisa juga memakan butiran nasi, makanan pokok cicak ini adalah serangga. Oleh karena itu, cicak sangat berperan di dalam ekosistem untuk mengendalikan serangga domestik seperti nyamuk, laron, kecoa kecil dll. Meski demikian, kita harus tetap wasapada karena tubuh cicak ini tidak bersih dan membawa berbagi macam kotoran dan bakteri yang bisa menimbulkan penyakit. Oleh karena itu, jika ada makanan / minuman yang sudah terkontaminasi oleh cicak ini, maka sebaiknya tidak dikonsumsi lagi.
Baik, kita lanjutkan! Agar cicak ini dapat bertahan hidup sampai 15 tahun, tentu ia harus berjuang untuk bertahan hidup. Selain ia harus mencari makan untuk dirinya, ia juga harus berupaya bertahan dari berbagai macam predator yang bisa memangsanya, seperti ayam, kucing, tokek dll. Oh ya, tadi saya mengatakan bahwa makanan pokok dari cicak tersebut adalah serangga khususnya nyamuk. Saya pernah berpikir, bagaimana cara cicak itu memburu nyamuk yang memiliki sayap, sementara ia sendiri hanya merayap di dinding dan tidak bisa terbang?
Rupanya kunci keberhasilan cicak agar dapat menangkap mangsa itu adalah kesabarannya dalam menunggu nyamuk yang akan datang mendekatinya. Bukankah ini juga disebut dalam lagu, “datang seekor nyamuk… hap! Lalu ditangkap”. Betul, cicak tidak mengeluh karena tidak punya sayap atau berupaya belajar terbang agar bisa memburu nyamuk. Cicak mengasah kesabaran dalam menghadapi dan mengelola hidupnya. Cicak juga bisa membaca dan memanfaatkan kairos (kesempatan) sehingga mampu menangkap mangsanya ini. Mungkin bila dahulu cicak lebih dikenal dibanding dengan burung pipit, bisa jadi Tuhan Yesus akan menjadikan cicak ini sebagai perumpamaan dalam mengajar para pendengar-Nya supaya tidak dikuasai oleh kekuatiran.
Pemazmur juga mengalami pergumulan yang cukup pelik. Di tengah-tengah persoalan dan tantangan kehidupan itu, pemazmur mengajar kita, demikian, ”Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang”. Pemazmur tidak mengeluh apalagi menyerah terhadap persoalan dan tantangan. Pemazmur memilih untuk berserah kepada Tuhan. Pemazmur yakin bahwa Tuhan akan bertindak untuk menolongnya tepat pada waktunya. Sebab sesunggunnya rancangan Tuhan adalah rancangan damai sejahtera bagi setiap orang yang percaya. Selamat berjuang, Tuhan Yesus memberkati.
Salam: Guruh dan keluarga
Doa:
Ya Tuhan, kami menyadari bahwa persoalan dan tantangan hidup bisa saja datang sewaktu-waktu. Oleh karena itu, kami rindu untuk berserah ke dalam tangan-Mu, sebab rancangan-Mu adalah rancangan damai sejahtera. Kiranya Roh Kudus menolong kami agar memiliki kesabaran dan ketahanan dalam berjuang. Terimakasih, Tuhan Yesus. Amin.