KECIL-KECIL CABE RAWIT
Views: 0
Bahan: Mika 5:1-2,
Tetapi, engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari antaramu akan bangkit bagi-Ku seorang yang memerintah Israel, yang asalnya sudah sejak dahulu kala, sejak zaman dahulu. Sebab itu, ia akan membiarkan mereka sampai waktu perempuan yang sedang melahirkan telah melahirkan. Lalu selebihnya dari saudara-saudaranya akan kembali kepada anak-anak Israel.
Saudara-Saudari yang dikasihi Kristus, kita menyimak bahan renungan kita rasanya pas seperti yang disebut dalam tema: KECIL-KECIL CABERAWIT. Banyak jenis cabe, tetapi caberawit mendapat tempat yang khusus karena pedas dibanding dengan jenis cabe yang lain. Kecil-kecil caberawit menjadi pepatah, yang diberi arti: Kecil tetapi berprestasi, kecil bentuknya tetapi bertenaga atau berkekuatan besar.
Bahan renungan kita dalam memasuki Minggu Adven II, mengangkat peran dan kedudukan kota Betlehem Efrata, jika dibandingkan dengan kota-kota lainnya di daerah Yehuda, maka Betlehem kota yang terkecil. Beberapa catatan membuat kota kecil ini menjadi penting, di tepi kota ini Rahel istri Yakub di kuburkan, Naomi berasal dari Betlehem dia membawa Rut yang akhirnya menikah dengan Boas yang menjadi leluhur Daud dan ikut dalam garis keturunan Yesus Kristus yang memang lahir di Betlehem Efrata di tanah Yehuda. Kalau kita perhatikan dalam rangkaian peristiwa ini, maka semua itu bukan secara kebetulan dan bukan juga diatur dan dipaksakan sehingga Betlehem kota kecil terangkat. Kota Betlehem yang kecil itu yang tidak mengikuti logika manusia, tetapi telah menggambarkan kerendahan hati Tuhan yang penuh kasih, menerima kelahiran Yesus Kristus di kandang domba. Dengan terbuka, Betlehem telah di nubuatkan sebagai kota kelahiran Sang Mesias Juruselamat.
Menurut pengamatan logika manusia yang terlihat dalam kedatangan orang majus dari Timur, karena mereka telah melihat bintang kelahiran raja orang Yahudi yang baru dilahirkan. Orang majus ini menuju dan sampai di kota besar Yerusalem dan di sana mereka bertanya: Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang bari dilahirkan itu? Tetapi bahan renungan kita ditemukan oleh imam dan ahli Taurat, ternyata kelahiran Mesias di Betlehem, kota kecil dan Dia terbaring di palungan di kandang domba. Orang majus dengan gembira dan sukacita bertemu dengan raja yang mereka cari, persembahan yang telah mereka siapkan untuk kelahiran raja mereka persembahan.
Demikianlah telah diletakkan dasar pengutusan Kristus ke dunia ini, terlihat kecil tetapi Dia menjadi Juruselamat umat manusia, lahir di kota kecil tetapi diperuntukkan bagi seluruh kota besar di dunia. Akhirnya Dia disingkirkan karena dianggap kecil oleh kaum yang merasa diri besar, penguasa, tetapi justru Dia merangkul dan memeluk semua dosa orang besar dan kecil untuk disucikan dan diselamatkan oleh darah-Nya yang tercurah di salib di Golgota.
Kita aplikasikan renungan ini dengan pokok berikut:
- Kita gampang menemukan orang yang memandang Yesus Kristus itu “kecil,” bagaimana sikap anda atas pandangan ini?
- Dari sudut pandang mana kita melihat kebesaran Yesus Kristus.
- Nubuat apa saja yang Anda tahu tentang hidup dan karya Kristus?
Mari berdoa:
Bapa yang di Surga, Bapa telah mengutus Yesus Kristus dalam kerendahan, agar kami manusia yang rendah di hadapan Bapa diselamatkan, diangkat tinggi bersama Dia. Kami belajar menghayati kerendahan manusia berdosa agar kami mampu bertobat terima keselamatan dalam Yesus Kristus. Inilah doa kami dalam nama Tuhan Yesus, Amin. [AS111223]