GEMBALA BAIK BERSULING NAN MERDU
Bacaan: Mazmur 23
Salam sejahtera semoga kita makin mengimani bahwa Tuhan adalah gembala dalam hidup kita yang membimbing, yang menyegarkan jiwa dan menuntun kita di jalan yang benar seperti ungkapan dalam Mazmur 23:1-3 (TB2) Mazmur Daud. TUHANlah gembalaku, takkan kekurangan aku.Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar demi nama-Nya.
Ada kisah di balik terciptanya lagu Gembala Baik Bersuling Nan Merdu (KJ 415 dicipta tahun 1984). Celsius Akwan, komponis asal Papua mengisahkan bahwa saat menulis syairnya, ia tiba-tiba merasa ada bisikan untuk mengingat Mazmur 23 tentang gembala yang baik. Akwan memulai dengan kalimat pertama, “Gembala baik…” Kalimatnya terhenti, kemudian ia teringat apa yang dilihatnya ketika awal kuliah dulu di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) di Salatiga. Sore yang cerah di pertengahan 1971, Akwan bersama sejumlah kakak kelasnya berada di bus umum dari Salatiga menuju Magelang, Jawa Tengah. Mereka melakukan pelesiran. Hal itu menarik bagi Akwan yang baru pertama kali menginjakkan kaki di Jawa.
Saat melewati Bawen, ia melihat bocah laki-laki duduk di punggung kerbau di tengah sawah berlumpur. Bocah itu bermain seruling bambu. Akwan terpaku melihat adegan itu dari jendela bus. Ia teringat masa di sekolah dasar, ada buku pelajaran bahasa Melayu terbitan Belanda, bergambar seorang anak duduk di punggung kerbau yang menarik bajak di sawah sambil meniup seruling. Akwan senang melihat gambar tersebut. Sore hari itu, dari sisi kiri bus, ia melihat langsung apa yang di gambarkan itu, bagus sekali. Ia sangat terbawa dengan perasaan, suasana yang sangat indah. Akwan kemudian melanjutkan syairnya: Gembala Baik, Bersuling Nan Merdu. Lalu berkembanglah sampai bait ketiga, selesai. Menurut dia, syair lagu itu hasil pengalaman etnik Papua berlokasi di Jawa, tetapi cocok dengan suasana Israel kuno. Seperti Daud, ia berseruling saat menjaga dombanya. (Yuliantino Situmorang, C Akwan, Membawa Warna Papua di Kidung Gerejawi. Beritasatu.com, 10 Desember 2022)
Saat ini pak C. Akwan dalam kondisi sakit dan terbaring di tempat tidur di rumahnya, hampir tiga tahun. Dalam kunjungan bersama sebagian anggota paduan suara Nafiri GKI Jatimurni Bekasi (Paduan suara ini dibimbing oleh pak Akwan), pak Akwan menambahkan penjelasannya bahwa lagu Gembala Baik Bersuling Nan Merdu, berbicara tentang kedamaian.
Mari kita belajar tentang gembala yang baik melalui Mazmur 23. Hubungan Allah dan umatNya digambarkan seperti hubungan gembala dengan kawanan domba yang selalu berpindah untuk membawa mereka ke tempat yang banyak rumput dan air yang segar. Bangsa Israel, dituntun Tuhan menuju tempat yang indah digambarkan seperti padang rumput dan air yang segar. Perjalanan menuju padang rumput melewati jalan berbatu dan padang gurun yang panas, serta ancaman binatang buas, pencuri, perampok. Tuhan tahu di mana tempat rumput dan sumber air segar. Dalam perjalanan umat, tidak ada yang boleh memisahkan diri, harus terus bersama-sama. Tuhan mampu membela, menjaga, melindungi umat dari ancaman bahaya, digambarkan seperti binatang buas, pencuri, perampok. Tuhan mampu dan berkuasa untuk menggembalakan umat yang begitu banyak.
Tuhan adalah gembala yang baik, Ia mampu melepaskan umat dari bahaya yang mengancam, karena Tuhan selalu menyertai orang yang percaya padaNya. Tuhan mampu menyegarkan jiwa setelah melewati perjalanan yang sulit dan berat. Tuhan menguatkan kembali daya hidup.
Tuhan menuntun kita seperti Tuhan menuntun bangsa Israel keluar dari perbudakan Mesir atau seperti Tuhan menuntun dan memimpin Abraham. Hal ini terjadi karena nama Tuhan saja, bukan karena kebaikan diri sendiri. Allah menuntun, membimbing karena kasih setia Allah, yang tidak pernah berubah. Allah menuntun membimbing ke tujuan yang baik menurut Allah.
Perjalanan hidup kita seperti perjalanan bangsa Israel di padang gurun, dan melewati lembah kekelaman, jurang, di tempat gelap, penuh sengsara. Kalau orang berjalan sendiri pasti akan tersesat, akan putus asa. Dalam perjalanan yang seberat itu, orang percaya, tidak takut karena Tuhan selalu menyertai. Inilah pengakuan iman kita bahwa dalam kondisi hidup yang berat, berduka, sakit, gagal, dianiaya, Tuhan selalu menemani agar kita tidak takut menghadapi semuanya itu. Tuhan membimbing, menghibur, menguatkan, memberi kepastian kepada hidup kita. Tuhan Yesus juga memberikan Roh Kudus untuk membimbing dan menghibur orang percaya. Setiap ancaman dari musuh, tidak membuat damai, tidak aman dan tidak nyaman, tapi Tuhan menyertai, menuntun, dan melindugi sehinga kita aman, nyaman dan damai.
Pengakuan iman yang benar bahwa Tuhan gembala yang baik pada saat sehat maupun sakit, saat kaya atau miskin, saat berduka atau saat tenang. Pengakuan iman yang tidak benar, kalau saat sehat mengakui Tuhan gembala yang baik, saat sakit, saat berduka, saat gagal mengatakan Tuhan tidak baik, Tuhan tidak adil, Tuhan jahat. Ketika seseorang terbaring sakit sudah lama, tetap mengimani dari dalam hati bahwa Tuhan selama-lamanya adalah gembala yang baik, sampai akhir hidup, Tuhan adalah gembala yang baik. Tuhan selama-lamanya tidak berubah tetap gembala yang baik.
Gembala yang baik bersuling nan merdu, mengambarkan suara Tuhan yang merdu, yang indah enak di dengar, membawa kedamaian, yang membimbing, menuntun, membuat hati tentram hening, membuat kuasa damai dari Tuhan mengalir dalam hidup kita yang mengasihi. Tuhan memberi kesegaran jiwa bagi yang haus dan sendu. Tuhan adalah teman, membuat kita tidak takut menghadapi tantangan dan bahaya, seperti ungkapan dalam KJ 415 ayat 1 Gembala baik, bersuling nan merdu, membimbing aku pada air tenang dan membaringkan aku berteduh di padang rumput hijau berkenan. Refrein: O, Gembalaku itu Tuhanku, membuat aku tent’ram hening. Mengalir dalam sungai kasihku kuasa damai cerlang, bening. Amin
Berdoa;
Ya Tuhan, kiranya kami makin mengimani bahwa Tuhan adalah gembala yang baik selama hidup kami, dan tidak pernah berubah. Kiranya suara Tuhan yang merdu, membawa kedamaian, membimbing menuntun dan membuat hati tentram, tidak takut dan membuat kuasa damai dari Tuhan mengalir dalam hidup kami. Tuhanlah yang memberi kesegaran jiwa bagi kami yang haus dan sendu. Dalam nama Yesus kami berdoa amin.